MELIHAT LOKASI EKS PUJASERA JALAN ARIFIN ACHMAD

Bangunan Telantar dan Terkesan Angker

Feature | Jumat, 16 September 2022 - 09:32 WIB

Bangunan Telantar dan Terkesan Angker
Bangunan eks Pujasera di Jalan Arifin Achmad terbengkalai, Kamis (15/9/2022). (JOKO SUSILO/RIAU POS)

Pujasera di Jalan Arifin Achmad sudah lama kosong, bangunannya juga tidak terawat. Bangunan aset Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru yang berdiri di atas tanah milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau tersebut seperti bangunan tua yang angker.

Laporan TIM RIAU POS, Pekanbaru


PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - MEMASUKI areal lokasi pujasera, rumput setinggi satu meter tumbuh subur di sekitar bangunan yang menjadi semak belukar. Begitu tingginya semak belukar itu sampai-sampai bangunan yang terlihat hanya tersisa atap yang kondisinya hampir berlobang di setiap sisi.

Cat bangunan sudah buram dan mengelupas. Lantai ubin dan keramik banyak yang pecah di sana-sini. Jendela dan pintu banyak yang sudah hilang.

Kotoran burung berceceran di beberapa titik lantai. Bohlam lampu yang ada di beberapa titik di dalam dan luar bangunan juga hilang semuanya.

Menjelang petang, lokasi eks pujasera itu menjadi cukup gelap karena kurangnya penerangan. Malam hari, suasana menjadi gelap dan terasa menyeramkan.

"Karena kurang penerangan ya suasananya jadi cukup menyeramkan, apalagi kalau sudah menjelang malam. Bangunannya rusak parah, semak belukar di sekitarnya karena ditumbuhi rumput tinggi. Siapa yang berani coba masuk ke dalam," ungkap Rian, warga sekitar pujasera itu, kemarin.

Rian menyayangkan aset pemerintah tersebut dibiarkan begitu saja seperti bangunan terbengkalai. Jika dimanfaatkan untuk suatu usaha ia nilai akan sangat baik dan kondisinya tidak seperti sekarang ini. Lokasi tersebut sebelumnya pernah dijadikan aktivitas para pedagang pakaian dan pengrajin batu akik.

Karena pengunjung tidak kunjung ramai dan terus saja sepi, pedagang dan pengrajin tidak berpenghasilan, alhasil berlahan satu persatu pedagang yang menempati beberapa lapak meninggalkan pujasera itu.

"Dulu banyak pedagang yang tertarik, namun tak tahu mengapa pedagang pada kabur, katanya sih sepi pengunjungnya. Ya, kalau bisa dihidupkan lagi lapak pujasera, tetapi ditawarkan free dulu untuk memancing pedagang bersedia menempati lapak. Sehingga tidak menyeramkan seperti sekarang ini," tambahnya.

Pada sudut bagian paling belakang, bangunan itu sedikit terawat. Lantainya terlihat cukup bersih, sepertinya sering juga dibersihkan. Rabu (14/9) siang, beberapa orang terlihat berkumpul di sudut gedung bagian belakang tersebut.

Mereka para driver ojek online yang sedang berkumpul dengan sabar menunggu orderan di aplikasi handphone masing-masing.

Mereka hanya berkumpul saat siang hari saja. Tapi itu tidak terlalu sering karena lokasi yang menyeramkan. "Kalau malam tak ada yang berani ngumpul di sini. Cukup seram juga. Cari tempat ngumpul yang lainlah," ujar salah seorang driver ojek online yang mengaku bernama Jeck.

Siang itu, di sekitar sisi bangunan terlihat banyak antrean sepeda motor milik para tukang yang sedang bekerja. Mereka sedang bekerja membangun bangunan di sebelah pujasera. Bangunan tersebut telah berdiri dengan desain bangunan yang tidak sama dengan bangunan di sekitarnya.

"Itu (bangunan baru, red) dibangun pemerintah. Informasinya untuk sebagai kantor untuk memperkenalkan produk ekonomi kreatif dan semacamnya. Sepertinya bangunannya terus digesa tukang. Karena sudah berdiri bangunannya," tambah Hendra, warga Jalan Arifin Achmad.

Dikonfirmasi, Kepala Dinas PUPR PKPP Riau Arief Setiawan melalui Kepala Bidang Cipta Karya, Thomas Larfo Dimiera mengatakan, di lokasi eks pujasera tersebut saat ini sedang dibangun gedung Riau Creative Hub (RCH). Gedung tersebut nantinya akan digunakan sebagai pusat kegiatan kreatif di Riau. Saat ini, pembangunan gedung tersebut sudah memasuki tahap kedua.

"Pembangunan tahap kedua gedung RCH sedang persiapan pekerjaan. Kontraknya sudah selesai. Dengan adanya gedung tersebut, diharapkan kawasan ini ke depannya akan lebih tertata," kata Thomas.(ilo/sol)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook