KERESAHAN WARGA TERHADAP DAMPAK IPAL JALAN ANGGREK

Setiap Hari dapat Kiriman Air Limbah

Feature | Minggu, 10 September 2017 - 13:34 WIB

Setiap Hari dapat Kiriman Air Limbah

Sejak ada Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), maka sejak itu pula warga  setempat mengeluhkan dampaknya. Dan sejak menimbulkan dampak, maka sampai saat ini pula belum ada upaya untuk mecarikan solusi. Yang ada setiap hari rumah warga mendapat kiriman air limbah dari IPAL yang dibangun itu.

Laporan SAKIMAN, Pekanbaru

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Aliran air limbah itu keluar dari pipa buangan IPAL yang dibangun ditengah jalan Anggrek, pembangunannya pun lebih tinggi dari jalan. Air mengalir mencari tempat yang rendah ke halaman rumah warga. Kondisi ini membuat lingkungan rumah warga terkesan kumuh dan kotor.

‘‘Sejak ada IPAL ini pak, kami selalu mendapat kiriman air limbahnya, busuk dan kotor,’’ kata Tin (48) yang rumahnya tepat berada di depan IPAL.

Kondisi ini pun membuat Jalan Anggrek RT 04/RW 03 Kelurahan Padang Bulan, Pekanbaru sangat memprihatinkan, dan perlu perhatian khusus dan segera dalam memberikan solusi.

Ditengah jalannya pipa melintang panjang yang merusak keindahan jalan, air yang keluar dari celah pipa selalu mengeluarkan bau tak sedap.

Hal ini membuat Tin  gelisah, karena apabila pagi dan sore hari ia selalu melakukan pemeriksaan di setiap sudut rumahnya. Jika hujan turun ia selalu bergegas dan standby mengantisipasi masuknya air kotoran limbah IPAL yang berada di depan kediamannya.

"Anehnya lagi sejak ada IPAL ini, selalu banjir. Padahal sebelum ada tidak ada banjir," katanya lagi dengan muka kecewa dan penuh ada segera dicarikan solusinya.

Ia juga menjelaskan bahwa air limbah yang memasuki rumahnya sangat bau, jika dibandingkan dengan bau limbah lainnya lebih parah lagi bau limbah IPAL yang dibangun di tengahitu.

Dengan adanya air limbah dari IPAL itu, yang tanpa bisa dihambat, karena memang rumah warga lebih rendah dari IPAL masuk ke dalam rumah. Air limbah tersebut dapat mengundang penyakit bagi warga sekitar. Dan ini yang membuat sedikitnya 50 KK warga yang tinggal di daerah ini.  

Seperti penyakit kulit, DBD dan sakit pernafasan.  Ini tentu disebabkan bau yang ditimbulkan yang sudah membuat warga tak tahan lagi.

Ada upaya warga melaporkan kepada RW setempat, namun diakui warga tidak pernah di respon, dan tidak pernah ada solusi yang diberikan, begitu juga dilaporkan ke RT setempat juga tak ada solusi. Hingga akhirnya warga mengadukan persoalan itu ke DPRD Pekanbaru.

‘‘Kepada siapa lagi mengadukan persoalan ini, setiap hari kami hadapi masalah ini pak. kondisinya sudah parah dan mengancam kesehatan kami,’’ Tin lagi.

Janji Tinggal Janji

Bukan hanya itu, menurut warga yang lain, sebelum IPAL dibangun warga setempat dulu dijanjikan tempat tersebut akan dijadikan sebagai tempat air bersih yang bisa digunakan untuk diminum, mencuci pakaian, dan keperluan lain bagi warga.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook