KERESAHAN WARGA TERHADAP DAMPAK IPAL JALAN ANGGREK

Setiap Hari dapat Kiriman Air Limbah

Feature | Minggu, 10 September 2017 - 13:34 WIB

Setiap Hari dapat Kiriman Air Limbah

Namun kenyataannya, IPAL ini malah membawa keburukan bagi warga. Warga pun tidak tahu kepada siapa masalah ini dilaporkan dan selanjutnya diberikan solusi. Apa mungkin IPAL yang menimbulkan masalah ini dipertahankan.

‘‘Kami mau udara dan lingkungan yang sehat, bukan membawa sumber penyakit,’’ sebur Adi.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Komisi IV Agendakan Hearing

Mendapatkan laporan tentang masalah IPAL ini, beberapa waktu lalu Komisi IV yang membidangi masalah limbah ini, langsung turun ke lokasi. Memastikan kondisi IPAL sebenarnya. Dan tenyata dari hasil turun langsung ini, Komisi IV pun geleng-geleng, dan minta si pemegang proyek ini bertanggungjawab, dan selenjutnya menjelaskan ke Komisi seperti apa kajiannya hingga IPAL ini menjadi masalah ditengah masyarakat.

 Kehadiran Anggota Komisi IV yang dipimpin langsung Ketua Komisi IV Roni Amriel, dan didampingi Wakil Ketua H Wan Agusti serta Sekretaris Ali Suseno langsung disambut antusias puluhan warga. Kepada mereka warga pun melepaskan unek-unek kekesalannya, dan berharap ada angin segar sehingga IPAL ini di bongkar saja, karena dilihat dari fisiknya sudah menyalah.

Aliran air pun tidak jelas. ‘‘Kita pun heran, maka dibangun IPAL ini malah menimbulkan mudarat bagi warga sini,’’ kata Roni.

Diungkapkan H Boy Syarifuddin tokoh masyarakat setempat, ia juga mengatakan bahwa, limbah IPAL itu dibangun tahun 2016 lalu, dari bantuan dana Bank Dunia dengan nilai Rp 425 juta.

Dikatakannya, Konsultan perencananya dari Dinas Perkim dan CK Pekanbaru. Pekerjaan ini dilaksanakan perangkat RW setempat. Tadinya IPAL ini dibangun untuk MCK (mandi cuci kakus), ratusan warga RW 03. Tapi kenyataannya malah sebaliknya.

"Ada sekitar 50 rumah yang dimasuki air limbahnya,’’ ujarnya.

Dia mengaku sudah 21 tahun tinggal, dan selama itu tidak pernah ada musibah rumah dimasuki air, termasuk saat hujan. Sekarang, dengan adanya tempat limbah ini, tidak musim hujan pun air limbah masuk ke rumah kami pada pagi dan sore hari," ungkapnya.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook