Langkah Strategis Menuju Kuansing Terdepan Bidang Kesehatan pada 2030

Feature | Kamis, 06 Oktober 2022 - 18:15 WIB

Langkah Strategis Menuju Kuansing Terdepan Bidang Kesehatan pada 2030
Plt Bupati Kuansing H Suhardiman Amby menyerahkan cendera mata kepada Ketua PWI Riau H Zulmansyah Sekedang di sela acara peluncuran aplikasi Aku-Sigap di Pendopo Rumah Dinas Bupati Kuansing, Senin (3/10/2022). (ISTIMEWA)

Bidang kesehatan menjadi satu ruas penting perhatian utama selama kepemimpinan Drs H Suhardiman Amby Ak MM selaku Plt Bupati Kuantan Singingi (Kuansing). Langkah-langkah awal dari satu cita-cita besar itu sudah dimulai. Goal-nya "Kuansing yang terdepan dalam bidang kesehatan pada 2030".


Laporan Zulkifli Ali, Pekanbaru


UNTUK mewujudkan tekad tersebut, Pemkab Kuansing sudah menempuh beberapa kebijakan strategis. Pertama, membiayai semua penduduk Kuansing sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Dengan kata lain, semua warga yang ber-KTP Kuansing didaftarkan sebagai peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Saat ini masih ada 45.508 jiwa yang belum terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan. Sehingga Universal Health Coverage (UHC) Kuansing baru di angka 80,79 persen. Konsep Cakupan Kesehatan Semesta (Universal Health Coverage) berarti semua orang memiliki akses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang komprehensif dan bermutu tanpa hambatan finansial.

''Untuk sisanya (yang belum terdaftar, red) anggaran sudah tersedia. Tinggal eksekusi. In sya Allah Kabupaten Kuantan Singingi menjadi yang pertama di Riau menjamin biaya kesehatan seluruh masyarakatnya,'' ujar Suhardiman.

Kedua, me-launching aplikasi Aku-Sigap pada Senin (3/10/2022) di Pendopo Rumah Dinas Bupati Kuansing. Peluncuran juga dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Zainal Arifin, Plt Kadis Kesehatan Kuansing Japrinaldi, forkopimda, camat serta kepala UPTD Kesehatan Kuansing maupun BPJS Kesehatan.

Menurut Jafrinaldi, Aku-Sigap merupakan akronim dari Aplikasi (A), Kuansing (Ku). Sedang Sigap berasal dari Sehat, Inovatif, Siaga, dan Pelayanan Prima. Sigap juga bermakna suatu yang cepat, siap dan tanggap, bersemangat dan meyakinkan, sesuai dengan implementasi dari visi misi Bupati Kuantan Singingi yaitu Kuansing Negeri Bermarwah.

 

Aku–Sigap memiliki beberapa menu. Di antaranya pendaftaran berobat, jadwal dokter, rawat inap, telepon ambulans, darurat, faskes terdekat, hubungi kami, dan tanya sehat.

Ketiga, mengubah status 25 puskesmas dari unit pelayanan teknis dinas (UPTD) menjadi badan layanan umum daerah (BLUD). Dengan demikian semua puskesmas memiliki kewenangan luas dalam mengelola anggarannya, pembangunan fasilitas sekaligus melaksanakan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) secara mandiri.

Semua puskesmas tadi juga terintegrasi dalam Aplikasi Aku-Sigap. Sehingga memberi kemudahan bagi sekitar 305.248 penduduk Kuansing (BPS 2020) untuk layanan kesehatan. Apalagi puskesmas tersebut kini beroperasi selama 24 jam. Paling tidak untuk layanan gawat darurat.

Di sisi lain, dijelaskan Japrinaldi, Plt Kadis Kesehatan Kuansing, layanan manual seperti pendaftaran pasien tetap diberlakukan. Gunanya untuk mengantisipasi bagi warga yang tidak memiliki smartphone. Petugas puskesmas, lanjut Japrinaldi, juga akan proaktif membantu warga atau pasien yang tidak punya smartphone, dengan menggunakan fasilitasnya sendiri atau milik puskesmas.

Dengan berbagai kebijakan tadi, ditegaskan Plt Bupati, dirinya tidak ingin lagi mendengar ada masyarakat Kuansing yang tidak bisa dilayani untuk berobat. Baginya, negara wajib menjamin kesehatan rakyatnya.

''Kepala daerah wajib melindungi kesehatan masyarakatnya. In sya Allah di masa kepemimpinan saya masyarakat Kuantan Singingi dijamin kesehatan seutuhnya,'' tegas alumnus Unri angkatan 1990 ini.

Keempat, memberi beasiswa penuh bagi 10 putra putri Kuansing kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Riau. Program ini telah dimulai pada 2022. 

Kebijakan keempat itu masuk dalam perhatian utama dari bidang pendidikan. Tentu saja bidang ini kelak diharapkan akan menjadi pondasi kuat demi majunya kesehatan Kuansing pada era 2030-an dan Indonesia umumnya.

Target minimalnya, untuk beberapa tahun ke depan jika sudah tamat, maka mereka bisa bertugas di desa-desa yang tidak memiliki tenaga dokter. Sedang untuk jangka menengah dan panjang, Pemkab Kuansing bisa merealisasikan kebijakan yakni minimal satu desa satu dokter.

Selain itu, pihaknya juga sedang menjajaki kerja sama dengan kedokteran UI dan UGM. Begitu juga sedang dijalin komunikasi dengan ITB untuk beasiswa jurusan-jurusan teknik ataupun ilmu-ilmu eksakta.

Tidak hanya untuk dokter umum, Suhardiman bertekad pula membiayai putra putri hebat Kuansing untuk mengambil spesialisasi. Termasuk juga untuk kuliah lanjutan di kampus-kampus berkualitas di luar negeri.

''Kuantan Singingi menjadi yang terdepan dalam bidang kesehatan pada 2030. Dari Kuansing untuk Riau. Dari Kuansing untuk Indonesia,'' ujar Suhardiman lagi.

Di sisi lain, disadari pula oleh Plt Bupati bahwa pentingnya memberi perhatian terhadap penyediaan fasilitas serta peningkatan layanan kesehatan. Hal itu tetap diupayakan secara bertahap menyesuaikan dengan perkembangan yang terjadi.

''Dokternya harus hebat. Rumah sakitnya harus hebat. Pelayanannya juga harus hebat. Ini sebuah ruas kecil dalam menuju Kuansing Hebat Ekonomi Kuat,'' tegas Suhardiman lagi.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Zainal Arifin MKes, mengapresiasi kebijakan yang telah dilakukan Pemkab Kuansing tersebut. Ia pun yakin Kabupaten Kuansing bisa meraih status UHC, yang minimal 95 persen penduduknya sudah terdaftar pada BPJS Kesehatan.

''Ini suatu hal yang luar biasa. Dalam waktu singkat, Kuansing bisa berubah di bidang kesehatan,'' ungkap Zainal Arifin.***

Editor: Rinaldi

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook