Seorang pakar militan Islam di Institut Analisis Dasar Konflik, Sidney Jones dalam satu laporan November lalu berkata, potensi melakukan serangan seperti skala yang dilihat di Paris adalah tipis di Indonesia, namun mengingatkan bahwa ancaman itu terus berkembang tanpa disadari pihak pemerintah.
Dalam perbincangan dengan Reuters, Naim juga berbicara mengenai hal-hal biasa, yang menjelaskan bagaimana dia menikmati kehidupan di Suriah dan tidak berencana untuk kembali ke Indonesia. "Saya senantiasa bergerak, bergantung kepada arahan pemerintah kami. Keadaan di Suriah cukup baik. Ada fasilitas, penginapan, air dan itu gratis. Layanan yang diberikan juga baik, lebih murah dibanding di Indonesia," katanya.
Sementara itu BBC dalam laporannya menuliskan, Bahrum Naim seringkali dikaitkan dengan pemimpin Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Abu Wardah Santoso, yang menyatakan sumpah setia terhadap ISIS.