Pertamina Hadir Kembangkan Arboretum
Keberadaan Arboretum Gambut dianggap sesuai dengan visi tanggung jawab sosial PT Pertamina (Persero) disekitar wilayah operasinya. Pertamina melalui Kilang Pertamina Internasional (KPI) Sungai Pakning merasa perlu terlibat dan ikut turun tangan membantu pengembangan Arboretum Gambut.
Manajer Production PT Kilang Pertamina Internasional Unit Sungai Pakning Antoni R Doloksaribu menuturkan, Arboretum Gambut saat ini sudah menjadi laboratorium bagi perguruan tinggi, sekolah dari tingkat TK hingga SMA untuk mempelajari lebih lanjut karakteristik lahan gambut, penanaman pohon, dan cara mencegah terjadi kebakaran di lahan gambut.
“Lokasi ini saat ini sudah menjadi objek penelitian skripsi, tesis, serta disertasi bagi mahasiswa yang memiliki topik penelitian terkait biodiversitas di lahan gambut,”kata Antoni.
Menurut Antoni di masa pandemi, Arboretum Gambut sebagai sarana pendidikan dan penelitian keragaman hayati harus beradaptasi dan sempat ditutup untuk umum. Namun aktivitas di dalam kawasan konservasi tetap berjalan.
“Awal pandemi tahun 2020, Arboretum Gambut sempat ditutup. Kemudian setelah berdiskusii bersama masyarakat dibuka kembali, dengan membatasi kunjungan dan menerapkan protokol Covid-19. Kami juga menambahkan fasilitas Marsawa Cafe. Area terbuka sebagai tempat berdiskusi yang dilengkapi dengan kantin dan sarana promosi produk masyarakat,” kata Antoni.
Menurut dia, Arboretum Gambut juga menjadi pusat kegiatan Research Grant yang diikuti oleh mahasiswa dari kampus-kampus di provinsi Riau. Selain menjadi lokasi penelitian, Arboretum Gambut juga menjadi sentra pembuatan pupuk kompos yang digunakan oleh para petani Nanas lahan gambut.
Di tempat terpisah Community Development Officer Asri Dewi mengungkapkan program yang dilaksanakan Pertamina Internasional Kilang Unit Sungai Pakning bersama masyarakat mewujudkan Arboretum Gambut sebagai implementasi dari salah satu Sustainable Development Goals (SDGs) ke-15 yakni menjaga ekosistem darat.
“Praktik ini juga sejalan dengan upaya perusahaan dalam melindungi keanekaragaman hayati, dan sejalan dengan praktik Environment Social and Governance (ESG) yang menjadi komitmen perusahaan,” jelas Asri Dewi.
Wanita akrab disapa Dewi ini mengatakan dengan program arboretum gambut ini tak hanya memberikan manfaat secara lingkungan. Namun memberikan manfaat ekonomi bagi masyarkaat pengelola melalui tiket masuk serta penjualan makanan dan minuman di sediakan di arboretum gambut.
‘’Salah satunya pembuatan pupuk kompos dari daun kering dan limbah kulit nenas sisa olahan produksi Koperasi Tani Tunas Makmur,’’ jelasnya.