PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Bantuan untuk rumah subsidi terus digulirkan pemerintah pusat. Bahkan untuk tahun 2022 nanti, Kementerian PUPR, mengalokasikan dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) Rp28,2 triliun. Targetnya disalurkan kepada 200 ribu unit rumah subsidi.
Sementara untuk tahun 2021 ini, pemerintah sudah mengalokasikan bantuan pembiayaan perumahan sebanyak 157.500 unit melalui FLPP. Adapun dari Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) sebanyak 18 ribu unit, dengan realisasi FLPP hingga Agustus 2021 ini, sudah 73 persen.
Program ini disambut positif DPD REI Provinsi Riau. "Kami sangat apresiasi, apalagi sudah berjalan," terang Bendahara DPD REI Provinsi Riau H Yendrizal SE MM dalam rilis yang di terima Riau Pos, Senin (30/8) di Pekanbaru. ‘’Sejauh ini, REI Riau belum bisa mengkalkulasikan berapa jumlah rumah subsidi yang mendapatkan bantuan untuk tahun 2021,’’ tambahnya.
Namun yang jelas, untuk sektor perbankan yang mendapat porsi lebih, yakni perbankan yang konsentrasi aktif di bidang kerja sama perumahan. "Di Riau sendiri belum bisa dikalkuasikan, Tapi yang dapat porsi banyak yakni BTN. Karena BTN sejauh ini, bank yang konsentrasi di bidang perumahan ini," sebut Yendrizal lagi.
Dengan berjalannya program ini, REI Riau berharap kepada perbankan, agar lebih fleksibel menyikapi kondisi saat ini. Apalagi di masa pandemi Covid-19. "Jangan konsumen berpenghasilan tetap saja yang menjadi prioritas. Tapi semua kalangan, yakni masyarakat yang non-fix income atau non-payrol tapi punya incamoe tetap juga dilonggarkan. Harus bisa menjangkau semua kalanganlah," pinta developer senior ini.
Sebelumnya, Dirjen Pembiayaan Infrastruktur dan Perumahan Rakyat Kementerian PUPR, Herry Trisaputra Zuna, mengatakan untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah memiliki rumah, pemerintah memberikan bantuan pembiayaan salah satunya FLPP. "Tahun 2022 program ini (FLPP) masih terus berlanjut. Pemerintah akan mengalokasikan bantuan pembiayaan perumahan dengan total Rp 28,2 triliun untuk target 200 ribu unit rumah," katanya, pekan lalu.
Selama enam tahun terakhir capaian subsidi perumahan FLPP, Subsidi Selisih Bunga (SSB) dan BP2BT sudah mencapai 200 ribu unit per tahun. Sedangkan Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) mencapai 139 ribu unit per tahun. Menurut Herry, sambil menunggu beroperasinya BP Tapera, pemerintah akan melanjutkan FLPP ini hingga tahun 2024.(gus)