PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Pekanbaru menilai penanganan penegakan protokol kesehatan (prokes) beberapa hari ke belakang ini di Pekanbaru kurang bijak.
Ketua Hipmi Pekanbaru, Rizky Bagus Oka mengatakan, cara yang dilakukan seolah-olah menganggap kafe, restoran dan coffeshop adalah sumber utama dari naiknya angka Covid-19 di Pekanbaru. "Mengapa hanya usaha-usaha ini yang dirazia.Kenapa hanya jam malam, kenapa tempat tempat keramaian di siang hari bebas berlaku. Covid-19 tidak memandang waktu, tempat dan siapa orangnya,"kata Oka, Ahad (30/5).
Dikatakan Oka, sebagai Ketua HIPMI Pekanbaru dan juga sebagai perwakilan sekaligus pengusaha kafe, restoran, dan coffee shop di Pekanbaru, ia miris melihat cara yang dilakukan pihak terkait saat ini.
"Harusnya penegakan lebih merata dan dikomunikasikan lebih dahulu. Pengusaha kuliner di Pekanbaru, setahu saya rata-rata sudah menegakkan protokol kesehatan sesuai anjuran dan edaran pemerintah,"ujarnya.
Menurut Oka, seharusnya pemerintah dan satgas juga mendukung apa yang telah diperjuangkan pengusaha. Karenanya, pihaknya menyayangkan hanya usaha-usaha malam hari yang dirazia, sementara pusat perbelanjaan, pasar-pasar, tempat makan siang hari, bebas dari hal tersebut.
Ia menganggap cara penegakan ini semena-mena dan mengakibatkan usaha-usaha kembali ke masa sulit. "Padahal yang kami lakukan juga untuk membantu Pekanbaru. Kami sebagai roda ekonomi, penyumbang pajak dan juga penampung lapangan kerja seharusnya juga di support dan diberi pengarahan yang jelas mengenai prosedur dan program pemerintah dalam penanganan Covid-19 ini,"paparnya.
Ia menambahkan, pihaknya berharap diberikan informasi dan peraturan yang jelas serta komunikasi yang baik antara pengusaha dan pemerintah dalam penanganan Covid-19. "Kami mau penanganan Covid-19 yang lebih baik cara penyampaiannya,"ujarnya.(anf)