JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN terus berupaya semaksimal mungkin untuk meningkatkan kinerja. Pada 2020 mendatang ada tujuh fokus kerja yang akan dikerjakan PGN dalam meningkatkan kerja bisinis mereka di bidang gas.
"Ketujuh rencana tersebut yakni pertama, pengembangan infrastruktur pipa gas untuk transmisi dan distribusi. Kedua, peningkatan volume niaga gas ke pelanggan eksisting dan pelanggan baru," ujar Direktur Utama PGN Gigih Prakoso, belum lama ini.
Selanjutnya, yang ketiga yakni pembangunan fasilitas liquefied natural gas (LNG) terminal untuk suplai LNG ke pasar domestik. Keempat, gasifikasi kilang-kilang minyak PT Pertamina (Persero) di Cilacap, Balikpapan, PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI), Tuban. "Kelima, gasifikasi pembangkit-pembangkit PLN dari BBM ke gas. Keenam, pengembangan trading LNG global dan pengembangan fasilitas LNG infra di regional," tuturnya.
Dikatakannya, terakhir program efisiensi biaya operational expenses (opex) dan capital expenditure (capex). "Ketujuh poin tersebut akan menjadi fokus PGN pada 2020," tuturnya.
PGN tengah menyelesaikan proyek pembangunan pipa gas sepanjang 486 kilometer (km) sampai dengan 2021. Proyek tersebut terdiri dari pipa gas Duri-Dumai tahap II sepanjang 67 km, yang nantinya diharapkan akan dapat menyalurkan gas untuk memenuhi keperluan Refinery Unit (RU II) Dumai. Rencana pengembangan pipa distribusi Dumai sepanjang 56 km untuk melayani keperluan industri, komersial dan rumah tangga di wilayah Dumai, Pekanbaru, dan sekitarnya.
PGN konsisten membangun infrastruktur gas bumi nasional untuk meningkatkan pemanfaatan produksi gas bumi. Sampai saat ini, PGN telah mengelola jaringan infrastruktur pipa gas lebih dari 10.000 km. Dari infrastruktur tersebut, PGN telah menyalurkan gas bumi sebagai energi untuk pelanggan pada berbagai segmen, seperti pelanggan komersial (restoran,hotel, rumah sakit), industri manufaktur, pembangkit listrik, dan Usaha Mikro dan Kecil Menengah (UMKM), serta pelanggan rumah tangga yang tersebar di Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara, dan Sorong.
PGN sebagai Subholding Gas diharapkan dapat mengemban tugas untuk menjadi bagian strategis pemerintah dalam menyukseskan pemanfaatan gas bumi domestik serta berperan nyata dalam mencapai target bauran energi nasional sebagai upaya menjaga ketahanan energi nasional khususnya pencapaian target 4,7 juta sambungan jaringan gas bumi rumah tangga untuk menekan subsidi energi.
"PGN berkomitmen terus memberikan layanan terbaik dan saling bersinergi bersama seluruh pihak yang terlibat untuk kemajuan pemanfaatan gas bumi yang aman, efisien, dan ramah lingkungan," tutupnya.(*)
Laporan: HASANAL BULKIAH