JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Virus corona yang saat ini telah menyebar ke beberapa negara juga turut mempengaruhi bursa saham dunia. Bukan hanya bursa saham di Cina, Wallstreet pun sempat berguguran pada awal pekan isu tersebut mencuat.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, dinamika tersebut menunjukkan kondisi psikologis pelaku pasar dalam merespons gejolak global. Terlihat investor cenderung khawatir bahwa virus corona ini akan memberikan dampak terhadap perdagangan.
"Stock market kemarin lebih karena masalah kekhawatiran, confidence, psikologis pasar, ya memang dia bergerak terus tiap detik tiap saat," ujarnya saat ditemui di gedung DPR RI Jakarta, Selasa (28/1).
Lebih lanjut Suahasil mengatakan, informasi yang berkembang akan sangat berpengaruh terhadap setiap keputusan yang diambil oleh pelaku pasar. Pasalnya, mereka melihat penyebaran virus corona ini berpotensi membuat aktivitas perekonomian lesu.
"Kalau sekarang ada faktor virus yang akan memengaruhi berapa besarnya pertumbuhan, nantinya gerak ekonomi dunia akan berkurang, pertumbuhan akan turun, itu membuat (pelaku pasar) antisipasi ekspektasi ke depan," tuturnya.
Suahasil menjelaskan, pertumbuhan ekonomi negara-negara di dunia saling berkaitan. Dia menjelaskan, jika pertumbuhan ekonomi negara maju rendah, maka hal itu akan berdampak terhadap ekspor Indonesia.
"Permintaan ke Indonesia menurun, akhirnya ekspor kita menurun," jelasnya.
Apalagi dengan adanya penyebaran virus corona ini, diperkirakan perekonomian global akan terganggu.
"Cina pertumbuhan ekonomimya udah 6,1 persen. Pertumbuhannya 6,1 persen, terus ada coronavirus, pertumbuhannya apakah lebih rendah? Nanti kita lihat," pungkasnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi