JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Upaya menstabilkan harga pangan jelang datangnya bulan Ramadan terus dilakukan pemerintah. Jumat (27/4), Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman guna membahas hal tersebut.
Usai pertemuan, Darmin mengatakan, ada dua komoditas yang menjadi perhatian dan disampaikan ke Presiden. Yakni harga daging dan harga beras. Untuk daging, lanjutnya, harganya saat ini sudah relatif stabil. Meski belum merata, harganya mulai turun.
“Di Jabodetabek itu sudah mulai ada yang sudah 80 ribu,” ujarnya di Komplek Istana Negara, Jakarta. Harga tersebut turun jauh dibandingkan harga akhir tahun lalu yang lebih dari 100 ribu per kilogram. Untuk menjaga harga daging tidak naik jelang Ramadan, pemerintah melalui kementerian perdagangan sudah menetapkan kebijakan terkait impor. Di mana keran impor hanya diberikan untuk penyedia yang berani memasang harga untuk ritel di angka 80 ribu per kilo (standar paha depan).
“Kalau enggak, enggak dapat (izin impor),” kata mantan gubernur Bank Indonesia itu.
Sementara untuk beras, lanjut Darmin, harganya saat ini masih cukup tinggi. Yakni di kisaran Rp10.500–11.000 per kg untuk medium, dan Rp13.000 per kg untuk kategori premium. Di kategori medium, angka tersebut masih sedikit di atas HET (harga eceran tertinggi). Untuk diketahui, HET beras medium masing-masing daerah berbeda, namun berada di kisaran Rp9.400–9.900. “Kami sedang mendorong turun, malah kita ingin di bawah HET selama puasa,” kata dia.
Terkait strateginya, Darmin mengatakan pemerintah akan memperbanyak operasi pasar.
Sementara itu, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menuturkan, dari segi stok, komoditas pangan strategis masih tercukupi. “Produksi seluruh sektor pangan strategis, kami sampaikan ke beliau, stok kita aman, Insya Allah aman, harga bisa stabil,” ujarnya.