JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Hyundai Motor mengatakan pada Kamis (26/10), bahwa pihaknya tidak akan menunda rencana untuk meluncurkan kendaraan listrik baru.
Hyundai optimis tentang prospek pertumbuhan yang berkelanjutan tahun ini, kontras dengan langkah-langkah yang diambil oleh para pesaingnya untuk mengurangi produksi kendaraan listrik.
Penjualan kendaraan listrik bertumbuh pesat, namun tidak sebesar perkiraan produsen mobil, karena permintaan terpukul oleh suku bunga yang tinggi.
"Kami tidak berencana mengurangi produksi kendaraan listrik atau jajaran produk kami secara drastis karena kemungkinan adanya kendala dalam jangka pendek karena kami yakin penjualan kendaraan listrik akan tumbuh dalam jangka panjang," kata Seo Gang Hyun, wakil presiden eksekutif produsen mobil Korea Selatan itu pada acara laporan laba rugi perusahaan.
Hyundai Motor Group, yang mencakup merek Hyundai, Kia, dan Genesis, mengatakan pada April lalu, bahwa pihaknya berencana meluncurkan 31 kendaraan listrik pada 2030. Ini termasuk peluncuran SUV Ioniq 7 tahun ke depan.
Seo mengatakan penjualan kendaraan listrik Hyundai tahun depan mungkin sedikit lebih rendah dari perkiraan sebelumnya, namun pembuat mobil tersebut memiliki fleksibilitas produksi untuk meningkatkan produksi mobil bermesin bensin jika permintaan berubah seperti itu dan dia tidak memperkirakan adanya dampak signifikan terhadap penjualan secara keseluruhan.
Pada kuartal ketiga, Hyundai membukukan laba bersih sebesar 3,2 triliun won atau sekitar Rp37 triliun, lebih dari dua kali lipat laba tahun sebelumnya dan mengalahkan estimasi dari LSEG SmartEstimate yang memperkirakan di angka 2,9 triliun won atau sekitar Rp33 triliun.
Hal ini didongkrak oleh nilai tukar yang menguntungkan bagi produsen mobil tersebut. Penjualan juga meningkat, naik 8,7% menjadi 41 triliun Won atau sekitar Rp479 triliun karena permintaan yang kuat untuk SUV berbahan bakar bensin. Penjualan kendaraan listrik dan hibrida juga meningkat sepertiganya menjadi 169.000 unit.
Melihat laporan datarnya permintaan kendaraan listrik, GM mengatakan akan menunda produksi truk pikap listrik Chevrolet Silverado dan GMC Sierra selama satu tahun di pabriknya yang berada di Michigan.
Ford untuk sementara waktu mengurangi satu dari tiga shift di pabrik yang memproduksi truk pikap listrik, F-150 Lightning. Tesla juga memperlambat rencana pembangunan pabrik di Meksiko, sementara GM dan Honda mengumumkan pada Rabu (25/10) bahwa mereka mengakhiri rencana senilai USD 5 miliar atau sekitar Rp79 triliun untuk bersama-sama mengembangkan kendaraan listrik berbiaya rendah.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman