PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Program layanan pembiayaan kredit usaha rakyat (KUR) di Riau semakin diminati. Terlebih dengan meningkatnya jumlah pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Bersadarkan dari data Bank Indonesia (BI) Provinsi Riau, hingga bulan Mei 2023 lalu, jumlah KUR baru yang telah disalurkan perbankan di wilayah Riau telah mencapai Rp1,92 triliun. Angka tersebut melibatkan sekitar 23.250 debitur.
Hal itu diterangkan oleh Deputi Kepala BI Provinsi Riau, Maria Cahyaningtyas. Pihaknya juga terus berupaya agar program KUR bisa menjangkau lebih banyak UMKM. Sehingga pemanfaatannya bisa menjadi lebih maksimal.
‘’Sejauh ini kami melihat, ada beberapa hal yang menjadi hambatan penyaluran KUR kepada UMKM. Di antaranya ialah kurangnya pencatatan akuntansi yang memadai dari UMKM dan terjadinya asimetris informasi,’’ terangnya belum lama ini.
Karena itu, pihaknya juga menyiapkan Sistem Informasi Akuntansi dan Pelaporan Keuangan (SIAPIK) guna membantu UMKM melakukan pencatatan keuangan mereka. Menurutnya, kehadiran dari sistem tersebut bisa berperan dalam peningkatan literasi keuangan. ‘’Harapannya dengan begitu, UMKM dapat memperoleh akses pembiayaan seperti KUR yang lebih mudah,’’ sambungnya.
Masih dari data BI Provinsi Riau, Tyas menjelaskan bahwa saat ini mayoritas kredit KUR disalurkan untuk kegiatan usaha pertanian, dengan plafon mencapai Rp1,24 triliun atau sebesar 64,28 persen dari total KUR yang tersalurkan pada tahun ini.
Hal senada disampaikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Riau. Pihaknya terus mendorong dan memfasilitasi UMKM agar dapat menikmati KUR demi mengembangkan usaha mereka.(azr)