JAMBI (RIAUPOS.CO) - PT PLN (Persero) melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN Peduli terus mendukung pengembangan sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM). Hal itu diwujudkan melalui pemberian bantuan untuk pengembangan sarana dan prasarana pengolahan hasil pertanian komoditi Kopi Liberika berupa dom penjemuran dan mesin sortasi kepada Kelompok Tani Karya Lestari II di Desa Muntialo, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi.
Dom penjemuran sendiri merupakan ruangan yang digunakan untuk menjemur biji kopi dan buah pinang dengan memanfaatkan panas matahari agar kadar atau kandungan airnya berkurang. Dengan begitu dapat menghasilkan biji kopi dan buah pinang yang berkualitas. Sedangkan mesin sortasi berguna untuk memisahkan biji kopi sesuai dengan kualitas grade-nya.
Kelompok Tani Karya Lestari II membudidayakan tanaman kopi dan pinang di lahan pertanian. Kopi dan pinang merupakan komoditi utama pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Kelompok ini beranggotakan 21 orang, yang terbentuk pada tahun 2013. Kemudian secara bersama-sama mengembangkan dan mengolah biji kopi jenis Liberika sebagai produksi utama selain itu juga membudidayakan pinang jenis betara di Desa Muntialo.
Kopi jenis Liberika saat ini dibudidayakan secara terbatas dan tidak sebanyak arabika atau robusta. Beberapa negara yang menanam kopi jenis liberika, antara lain Indoneisa, Malaysia, Filipina, Afrika Barat, Guyana, Suriname, Mauritius, Srilanka, India, Thailand, Timor-timur, Taiwan dan Vietnam. Secara lebih spesifik, jenis kopi ini dapat ditemukan di Indonesia di daerah Bengkulu dan Jambi tepatnya di wilayah Tanjung Jabung.
Ketua kelompok tani Karya Lestari II, Hanafi mengatakan, sejak menerima bantuan dom penjemuran dan mesin sortasi kopi, produksi kopi terus mengalami peningkatan. Yang semula hanya mampu menampung 200 kg kopi biji ceri atau kopi basah dalam sebulan. ''Kini setelah adanya dom penjemuran, kami mampu menampung hingga 1,2 Ton bahkan lebih per bulan serta meningkatkan kualitas biji kopi,'' jelasnya.
Dikatakannya, dulu menjemur kopi itu dilahan terbuka, terkena cahaya matahari langsung dan kalau hujan harus cepat-cepat di angkat serta tidak bisa ditinggal. Harus ada yang menjaga. Saat musim hujan, kopi rawan berjamur dan itu mengurangi kualitas. AKhirnya, koperasi tidak mampu menampung hasil panen dari petani terlalu banyak karena repot. ''Selain dom penjemuran, mesin sortasi juga meningkatkan harga jual kopi. Kami bisa menyortir kopi sesuai kualitas grade (A, B atau C) sesuai yang diminta oleh pelanggan,'' ujarnya.
Hanafi mengaku, sangat berterima kasih dan bersyukur atas bantuan yang diberikan PLN Peduli. Kini kelompok usaha yang didirikan bersama-sama dengan anggotanya menjadi lebih berkembang dan membantu meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat terutama para petani kopi di Desa Muntialo.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Tengah, I Njoman Surjana menyatakan, disamping melaksanakan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan, seperti pembangunan pembangkit, gardu induk dan jaringan transmisi. PLN melalui program PLN Peduli yang merupakan bagian dari kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) juga melaksanakan pengembangan UMKM. Karena sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), program PLN Peduli bertujuan untuk menyejahterakan masyarakat dengan mendukung pembangunan ekonomi dan lingkungan bagi masyarakat. ''Kami sangat bangga, bantuan yang kami berikan membawa dampak positif bagi pengembangan UMKM, yang pada kesempatan ini untuk pengembangan Kelompok Tani Karya Lestari II. Kami apresiasi karena selain dapat membantu perekonomian keluarga, kelompok tani, juga mampu memperkenalkan kopi liberika menjadi komoditi utama di Kabupaten Tanjung Jabung Barat ini selain pinang betara,'' ujarnya.(adv/egp)