BANGKINANG (RIAUPOS.CO) - Pada Sabtu sore (16/1), suasana di Dusun I, Desa Ranah, Kecamatan Kampar, seketika heboh dan kalut. Tampak ratusan petani berusaha memperkokoh ikatan keramba, agar tak hanyut terbawa arus Sungai Kampar yang naik bak air bah.
AIR Sungai Kampar, melimpah begitu saja, dan datang begitu saja tanpa aba-aba sedikit pun. Ratusan keramba-keramba ikan milik masyarakat, ikut terbawa. Hanya sedikit yang berhasil menyelalmatkan keramba yang penuh dengan ikan-ikan siap panen yang menjadi tumpuan ekonomi masyarakat.
Salah seorang petani keramba yang juga berupaya untuk menyelamatkan kerambanya dari derasnya arus Sungai Kampar adalah Khaidir (58). Melihat arus Sungai Kampar yang semakin dahsyat, air sudah meluap menggenangi pemukiman penduduk, Khaidir pun berusaha maksimal untuk menyelamatkan ikan-ikan di kerambahnya.
Khaidir membeli tali untuk memperkuat ikatan kerambahnya. Namun, sang putra yang ketika itu berada di atas keramba, harus memilih melompat dan pasrah melihat keramba orang tuanya hanyut.