Rumah Telor Pekanbaru, Jajanan yang Digemari Masyarakat

Ekonomi-Bisnis | Senin, 20 Mei 2019 - 10:42 WIB

Rumah Telor Pekanbaru, Jajanan yang Digemari Masyarakat
JAJANAN: Jajanan kuliner yang disukai masyarakat Pekanbaru. (MARIO KISAZ/RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Mencium jenis usaha yang akan dijalankan, tidak jauh dengan kesukaannya, rupanya menjadi jalan bagi Riki (22) untuk merintis usaha kuliner di Pekanbaru. Lokasi yang dipilihnya pun sudah diperhitungkan dengan cermat, yakni di depan Gerai Alfamart yang memang ramai pengunjung.

Ide awal membuka usaha ini, menurut Riki dikarenakan dirinya yang berstatus mahasiswa ini doyan ngemil alias jajan dan itu tentu memerlukan biaya. Dengan demikian karena kesukaan ngemilnya ini,  perlu biaya. Riki putar otak untuk mencari penghasilan tambahan dan tidak ingin bergantung kiriman uang saku dari orang tuanya, di Tambusai Utara Rokan Hulu Riau.

Baca Juga :Padang dan Bandung Masuk 100 Besar Kota dengan Kuliner Terbaik Dunia

Pilihan Riki untuk lokasi jongko usaha kuliner  berupa kerak telur, telur gulung dan kentang goreng di depan gerai Alfamart Jalan Bangau Sakti Panam Pekanbaru memang tepat. Saat itu memang,  lahan untuk berjualan di depan gerai Alfamart tersebut masih kosong dan memang disediakan untuk mitra pelaku usaha kecil. Tak banyak kesulitan untuk bekerja sama dengan pihak Alfamart, karena kemudahan proses sewa tempat memungkinkan jongko yang diberi nama Rumah Telor Pekanbaru segera beroperasi sekira tiga tahun silam.

Akhirnya dengan modal tabungan yang dimilikinya sebesar Rp2,5 juta, mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Pekanbaru ini pun memulai usaha membuka jongko kuliner di depan Alfamart.  Bersama dua kawan sesama mahasiswa lainnya, Dilan (22) dan Ikbal (22) tak kenal lelah untuk memperjuangkan usahanya agar berkembang.

Penganan olahan yang dijual Riki, di antaranya telur gulung, kerak telur, nugget gulung telur dan kentang goreng diminati masyarakat. Terbukti, omzet produk di jongko kulinernya untuk setiap hari memang tidak sama, rata-rata terjual 100 cup/ bungkus per hari dengan harga mulai Rp5 ribu hingga Rp10 ribu. “Tapi kalau lagi hari-hari tertentu, misalnya akhir pekan atau hari libur, omzetnya bisa naik 50 persen,” urai Riki.

Jongko kulinernya bukan setiap hari dari mulai sore hari hingga malam saat toko Alfamart tutup operasional. Riki berharap memiliki kemampuan dan tenaga untuk bisa mengembangkan usahanya, dengan membuka tenant atau jongko rumah telurnya di toko Al­famart lainnya. “Kemitraan dengan Alfamart ini bisa membuka peluang usaha saya lebih berkembang,” paparnya.(ifr)

Editor: Eko Faizin









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook