XL melakukan riset efek pemanasan global di desa setempat agar masyarakat dapat memperbaiki gaya hidup mereka untuk kelangsungan lingkungan, sekaligus mempersiapkan diri terhadap kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi di kemudian hari. Selain efek pemanasan global, XL juga melakukan riset Xmart Village maturity model sebagai tolok ukur dan masukan untuk penyempurnaan program Xmart Village selanjutnya.
XL juga memfasilitasi foto udara area Lamajang dan Cipacing. Dengan adanya foto udara ini, masyarakat setempat dapat mengenali potensi geografis desanya. Foto udara ini juga disajikan di website sebagai salah satu alat bantu promosi. Tidak ketinggalan, XL juga menyediakan tim ahli yang melakukan pendampingan selama 4 bulan. Tugas utama dari tim ahli ini untuk menjadi mentor dan tempat berdiskusi selama masa pengimplementasian.
Beberapa kontribusi nyata yang dihasilkan melalui Xmart Village 2.0 di antaranya adalah peningkatan hingga dua kali lipat jumalh pengunjung lokasi wisata di kedua desa berkat promosi yang terintegrasi melalui SMS Blast, call center, website, dan aplikasi digital. Hal ini juga tidak lepas dari kontribusi 20 warga yang mengikuti pelatihan digital tour guide.
Sementara itu, pada website xmartvillage.com, tersedia aplikasi Augmented Reality yang mempercantik tampilan halaman situs, yang terbukti mampu menarik wisatawan untuk berkunjung. Apalagi XL bekerja sama dengan ITB juga telah membangun 2 signboard yang dilengkapi dengan Quick Respond Code (QRC) di lokasi desa tersebut. Dengan demikian, pengunjung tidak perlu khawatir akan arah yang dituju dan dapat tiba di lokasi wisata secara cepat.
Pelatihan mengenai bisnis online juga menarik minat warga untuk memiliki toko online-nya sendiri. Dibantu tim pendamping, sebagian penduduk kini sudah memiliki toko online yang menjual berbagai hasil karya dari desanya melalui situs online. Saat ini, sedikitnya sudah ada 10 wanita warga setempat yang menguasai cara berjualan secara online.
Editor: Hary B Koriun