PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, sejauh ini hanya ada dua perusahaan tercatat di Riau. Perusahaan tersebut ialah perusahaan sektor transporasi logistik dan properti real estate.
Fenomena ini cukup disayangkan oleh Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna. Menurut I Gede, harusnya perusahaan di Riau bisa memanfaatkan timing pasar modal yang tengah bertumbuh saat ini.
"Riau ini plantation-nya banyak. Namun, perusahaan yang tercatat hanya 2. Belum kelihatan nih yang menjadi ikonnya Riau, belum tercatat. Silakan kabarkan. Kami siap untuk support," ujarnya di sela sesi workshop bersama wartawan daerah Riau di Peterseli Building, Senin (19/9/2022).
Menurutnya, Riau memiliki sisi resources dan potensi yang luar biasa. Namun, disayangkan hanya dua perusahaan yang tercatat di pasar modal. Padahal, lanjutnya, saat ini pasar modal tengah bertumbuh.
"Kasihan pasar modal lagi bertumbuh, timing tidak dimanfaatkan. Sayang sekali," lanjutnya.
Di pasar modal, dikatakannya, timing merupakan hal yang sangat menetukan. Saat ini, pertumbuhan di pasar modal Indonesia, termasuk Riau sendiri, dinilainya lagi tumbuh-tumbuhnya.
Hal itu terbukti dari data pertumbuhan investor saham di Riau yang mengalami kenaikan meskipun di tengah pandemi. Tercatat, pertumbuhan investor saham di Riau dari tahun 2020 ke 2021 mengalami kenaikan sebesar 1,6x YoY.
"Naiknya sangat signifikan. Dari 32 ribu, saya genapkan, menjadi 63 ribu. Di posisi Juli 2022 sudah 73 ribu," bebernya.
Menariknya, lebih dari 50 persen di antaranya adalah kaum milenial. Angka tersebut sekaligus menempatkan Riau pada posisi ke-11 di Indonesia.
"Riau ada di urutan ke-11 dari pertumbuhan investor. Relatif cukup bagus posisinya. Namun perlu diperbaiki lagi,"
Di samping itu, tercatat ada 13 anggota bursa yang saat ini beroperasi di Riau. Menurut I Gede, pihaknya siap untuk membantu memperbaiki kondisi tersebut menjadi lebih baik lagi.
"Kami siap untuk support. Kami ada konsultasi gratis. Kami ada program yang bisa membantu entrepreneur untuk menjadi perusahaan tercatat," ujarnya.
Pihaknya juga menyediakan infrastruktur untuk memastikan keamanan bagi investor dalam berinvestasi yang disebut dengan investor protection.
Laporan: Siti Azura (Pekanbaru)
Editor: Edwar Yaman