Metode dalam menjaring nama-nama berprestasi juga berbeda dengan penghargaan lainnya. Sebab, kandidat diseleksi seluruh jaringan JPG yang mencapai 200 perusahaan media cetak, online, sampai televisi. Itu untuk menunjukkan kalau sosok inspirasi tidak selalu dari pusat maupun kota-kota besar saja.
’’Seperti bupati dan wali kota terbaik, mereka frontliner pembangunan. Yang bisa merasakan, ya rakyatnya langsung,’’ terangnya. Cara itu juga disebutnya untuk merasakan keberadaan JPG di daerah. Mereka yang merasakan manfaat dari pemimpinnya bisa mengusulkan untuk jadi terbaik.
Lebih lanjut dia menjelaskan, penghargaan itu juga untuk membuktikan bahwa JPG bukan tipikal media yang sukanya berita buruk saja. Menurutnya, good news is good news dan tetap perlu diapresiasi. ’’Bukan hanya bisa mengkritik, tapi juga memberikan apresiasi bagi yang berprestasi,’’ tuturnya.
Penerima awards sudah mengkonfirmasikan kehadirannya. Misalnya, Iko Uwais, JKT48, Merry Riana, Nadiem Makarim, Hermawan Kertajaya, sampai Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas harusnya ikut menerima penghargaan, tapi dia tidak bisa hadir karena ada di Spanyol. Dia menerima penghargaan dari Badan Pariwisara PBB (UNWTO) dan mengalahkan nominator dari Kolombia, Kenya, dan Puerto Rico.
Komisaris Utama JPG Azrul Ananda menambahkan, ada 4.013 anggota redaksi yang tersebar dari Aceh hingga Papua. Itu artinya, yang diberi penghargaan bisa berbangga karena merefleksikan pilihan orang se-Indonesia. ’’Besok (hari ini, red) yang pertama, dan semoga jadi awal yang panjang di masa depan,’’ terangnya.
Dalam acara nanti, JPG tidak hanya memberikan penghargaan pada sosok inspiratif, tetapi juga untuk internal. Awards diberikan kepada koran-koran yang secara impresif bisa menunjukkan kinerja baik. Kategorinya, ada best photography yang nominasinya dari Rakyat Sulsel dengan foto perjuangan siswa meniti jembatan rusak untuk sekolah, Radar Cirebon menampilkan foto peserta ujian akhir yang menggendong bayinya, dan ledakan kapal dari Pontianak Post.