Optimalkan Pasar Offline dan Online

Ekonomi-Bisnis | Rabu, 13 Maret 2019 - 19:30 WIB

Optimalkan Pasar Offline dan Online
HADIRI RAKERNAS: Plt Bupati Siak H Alfedri didampingi Kadis Perindag Siak Wan Ibrahim foto bersama saat ikut menghadiri Rakernas Kemendag RI di Banten, Selasa (12/3/2019).

SIAK (RIAUPOS.CO) - Pengembangan pasar tradisional (offline) dan pasar online (e-Market Place) harus berjalan optimal dan jadi perhatian seluruh daerah di tanah air. Perihal ini, Pemkab Siak melalui dinas terkait dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) mengaku siap menjalankan pesan orang nomor satu di tanah air tersebut.

Pesan presiden tersebut disampaikan pada acara Pasar Rakyat Award 2019 sekaligus rapat kerja Kementerian Perdagangan dan peresmian pasar rakyat serta pemberian penghargaan di Garuda Exhibition Hall 3A Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tanggerang, Banten, Selasa (12/3), yang juga dihadiri Plt Bupati Siak H Alfedri didampingi Kadis Perindag Siak Wan Ibrahim.

Baca Juga :Drainase Pasar Induk Harus Segera Dibangun

Plt Bupati Siak Alfedri mengatakan saat membuka Rakernas, Presiden RI Joko Widodo memang menyampaikan agar pasar offline tidak tertinggal dengan pasar online. Karena itu, diupayakan perbaikan ekosistem offline dan ekosistem online.

‘’Untuk meningkatkan minat masyarakat agar berbelanja di pasar, Presiden RI berpesan agar pasar di setiap daerah itu bersih, sehat, tersedia tempat parkir dan tidak bau. Ini akan meningkatkan minat masyarakat untuk berbelanja di pasar,” kata Alfedri perihal pesan Presiden RI.

Selain itu, kemasan produk juga dibenahi, merek dan juga brand dari produk juga harus jelas dan bisa menarik konsumen, supaya bisa meningkatkan minat masyarakat untuk membeli atau bertransaksi di pasar.

‘’Terkait dengan harga jual kebutuhan pokok, Alhamdulillah, untuk di Kabupaten Siak selalu dipantau oleh dinas pasar, ini bertujuan untuk menstabilkan harga,” ucap Alfedri.

Dengan arahan agar di setiap pasar diupayakan perbaikan ekosistem online (e-Market Place) dan tetap dibenahi sisi offline. Sehingga tercipta pasar yang bersih, sehat, ada tempat parkir dan tidak bau, serta pembenahan kemasan, pelabelan hingga merek yang menarik supaya meningkatkan minat untuk membeli atau transaksi di pasar.

Kadis Perindag Siak Wan Ibrahim mengaku siap mengikuti arahan tersebut agar pasar di Siak baik offline maupun online dapat berkembang. “Segala sesuatu harus disiapkan dan programkan untuk kedepan sesuai dengan arahan Presiden,” tambahnya .

Acara yang ditaja oleh Kementerian Perdagangan tersebut, dibuka langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, dihadiri oleh seluruh kepala daerah, beserta kepala Dinas Pasar dan pengurus pasar se-Indonesia.

Dalam kesempatan ini, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, bahwa untuk stabilitas harga pokok dan ketersediaan bahan pokok. Indonesia hanya mengalami inflasi pada tahun 2018 sebesar 3,13, persen dan inflasi bahan makanan sebesar 3,41 persen.

Kemudian, untuk pertumbuhan ekspor, ditahun 2018 meningkat menjadi 20 persen dari 15 persen pada 2017. Komposisi barang impor di 2018, terbagi 75 persen barang baku, barang modal 16 persen serta baku baku 75 persen.

‘’Dari tahun 2015-2018, pembangunan dan revitalisasi pasar mencapai 4.211 pasar rakyat, sementara ditahun 2019 pemerintah melalui Kementerian Perdagangan akan menargetkan membangun dan revitalisasi pasar rakyat berjumlah 1.037,” jelas Menteri Perdagangan.

Di akhir Rakernas ini, Presiden RI Joko Widodo beserta Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita meresmikan 600 pasar rakyat yang dibangun maupun direvitalisasi pada tahun 2018. Termasuk pasar Rakyat Tuah Raja yang berada di Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak.(adv)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook