JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Kendaraan Listrik atau Electric Vehicle (EV) belakangan menjadi semakin populer. Hal ini karena anggapan bahwa jenis moda transportasi ini lebih ramah lingkungan. Ditambah lagi, belakangan banyak negara mendorongnya dengan memberikan insentif tertentu bagi pembeli EV.
Tesla adalah salah satu perusahaan terkemuka di bidang ini. Perusahaan sekarang bersiap untuk ekspansi produksi yang signifikan, dengan fokus utama pada model baru mereka dengan harga murah. Menurut laporan terbaru, Tesla sedang mengerjakan model terjangkau yang juga bisa disebut 'Model 2'.
Laporan industri terbaru menunjukkan bahwa Tesla sedang mengerjakan EV compact yang terjangkau. Model dengan harga lebih rendah ini akan menjadi versi lebih kecil dari Model Y yang populer. Model yang telah lama dibahas, mungkin disebut "Model Q" atau "Model 2", pertama kali disebutkan oleh CEO Elon Musk selama Hari Baterai 2020.
Diharapkan, mobil listrik murah Tesla ini menjadi kendaraan listrik self-driving dengan harga di rentang Rp300 jutaan. Tesla ingin memotong setengah biaya produksi Model 3 atau Model Y saat ini.
Saat ini, harga memang sangat sensitif. Harga yang lebih rendah telah terbukti membantu menumbuhkan pasar. Terlebih saat ini, Tesla menghadapi persaingan ketat dari rivalnya tidak hanya dari Korea dan Jepang, namun juga Tiongkok yang menjual mobil listrik dengan harga murah.
Pabrikan Cina telah mencapai kesuksesan ini, terutama dengan model yang terjangkau. Itu sebabnya model Tesla yang terjangkau dengan harga yang affordable diharapkan dapat menciptakan peningkatan penjualan dan membantu perusahaan bersaing dengan produsen mobil besar terutama di pasar Asia.
Rencana Tesla menjadi lebih jelas selama Investor Day tahun ini ketika perusahaan membagikan detail tentang pabrik Monterrey di Meksiko. Dengan luas hampir 4.200 hektare, pabrik ini jauh lebih besar daripada fasilitas Texas dan Shanghai.
Selain itu, Berlin Gigafactory sedang mencoba mendapatkan izin untuk menggandakan kapasitas produksi tahunannya dari 500.000 menjadi satu juta kendaraan. Pabrik Monterrey di Meksiko akan memainkan peran kunci dalam mencapai tujuan produksi ambisius Tesla.
Pabrik akan menggunakan metode manufaktur 'Lego' untuk mengurangi biaya produksi Model Y hingga 50 persen. Namun demikian, dilansir dari laman Notateslaapp, Selasa (11/4), sumber mengatakan bahwa produksi massal model yang terjangkau ini setidaknya masih satu tahun lagi.
Banyak pakar industri juga percaya bahwa upaya Tesla untuk menurunkan harga kendaraan listrik tidak hanya akan membantu perusahaan memperoleh pangsa pasar yang lebih besar tetapi juga meningkatkan industri secara keseluruhan.
Langkah ini diharapkan membawa perubahan besar ke pasar kendaraan listrik karena Teslamempercepat rencananya untuk model-model berharga murah untuk mencapai target penjualan 2030. Pengenalan 'Model 2' Tesla diatur untuk mengguncang pasar EV dan dapat mendefinisikan kembali masa depan transportasi hijau khususnya bagi Tesla.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman