JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Tesla bisa dikatakan salah satu merek mobil listrik populer di dunia, dimana produk pertamanya adalah sebuah mobil Sport listrik yang diberi nama Roadster.
Sebagai informasi sejarah dari Tesla sendiri dimulai pada 2004, dimana Elon Musk memiliki tujuan utama untuk mengomersialkan mobil listrik.
Usaha ini dimulai dari mobil sport premium sebagai awal mula. Penjualan Tesla pada awalnya menyasar pada mobil sport, kemudian masuk ke kendaraan yang lebih populer, termasuk sedan dan mobil compact.
Harga mobil listrik Tesla memang sangat mahal, apalagi saat ini beberapa pabrikan otomotif yang biasa memproduksi mobil dengan mesin konvensional saat ini juga memproduksi mobil listrik. Mau tidak mau harga sangat kompetitif di pasar otomotif global.
Bicara harga yang kompetitif CEO Tesla Elon Musk mengungkap detail tentang platform baru bakal digunakan untuk membuat harga mobil listrik bisa lebih murah.
Seperti melansir pada laman Insider EVs menjelaskan, ketika pertemuan kuartal III perusahaan pekan lalu, Musk mengatakan platform baru akan lebih kecil dari platform yang saat ini dipakai Model 3 dan Model Y.
Bahkan bukan hanya itu biaya produksi mobil baru pakai platform anyar itu dikatakan nantinya hanya setengah. Informasi ini diungkapkan Musk saat mengomentari pertanyaan dari investor retail untuk eksekutif Tesla soal potensi pengembangan mobil generasi baru.
Saat itu investor tersebut bertanya setelah sebelumnya menyinggung soal pemangkasan besar biaya produksi dari platform Model X/Model X ke Model 3/Model Y yang menjadikan Tesla masuk ke pasar harga terjangkau yang lebih besar.
Musk tak melempar detail saat ditanya kapan peluncuran ‘mobil murah’ Tesla itu dan seberapa besar biaya produksi bisa terpangkas. Dia cuma bilang platform baru ini ‘menjadi fokus tim pengembangan kendaraan baru’.
Hal lain yang diungkap Musk, volume produksi model mobil baru itu nantinya akan melampaui pencapaian Model 3 dan Model Y yang sekarang berkontribusi pada 95 persen penjualan Tesla pada kuartal II 2022.
Salah satu eksekutif Tesla bahkan mengatakan saat nanti ‘mobil murah’ itu diproduksi jumlahnya bakal melebihi catatan produksi semua model Tesla yang sudah ada.
Tak ada informasi banyak yang diungkapkan Musk, namun bila bicara biaya produksi Model 3 saat ini bisa menghasilkan dua unit mobil murah itu nanti. Hal yang diungkapkan Musk membuat kemungkinan terkait mobil murah Tesla dengan banderol USD25 ribu atau sekitar Rp389 juta kembali mecuat.
Selain itu terkait hal tersebut meskipun ongkos produksi bisa ditekan bukan berarti harga jualnya nanti akan turun drastis atau hingga 50 persen untuk Model 3 yang sekarang dijual paling murah USD45 ribu (Rp701 juta) di negara Amerika Serikat.
Bisa jadi selain Amerika Serikat yang menjadi rumah Tesla, mobil listrik murah tersebut juga akan di ekspor di beberapa negara. Karena sudah banyak negara maju saat ini berlomba melengkapi infrastruktur terkait mobil listrik, salah satunya Indonesia.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman