PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Koperasi Unit Desa (KUD) di Provinsi Riau diharapkan memiliki pabrik kelapa sawit (PKS). Karena banyak KUD yang sudah berhasil mengembang unit usahanya seperti perkebunan kelapa sawit. Hal ini disampaikan Gubernur Riau H Syamsuar saat membuka rapat anggota tahunan (RAT) PUSKUD Riau di Hotel Pangeran Pekanbaru, Senin malam (8/11).
"Saya lihat tidak ada satupun KUD yang ada di Provinsi Riau memiliki PKS. Ini menjadi tantangan bagi pengurus KUD, mengapa para pengusaha bisa. Kami harap KUD bisa berkolaborasi untuk membuat PKS," jelas Syamsuar.
Syamsuar menambahkan, para pengurus KUD harus bisa memanfaatkan peluang ini agar KUD menjadi penopang ekonomi bagi anggota dan masyarakat sekitar. Apalagi KUD sudah punya lahan perkebunan sawit ditambah harga sawit yang terus membaik.
"Tidak sekadar koperasi saja, tetapi harus bisa memanfaatkan peluang usaha. Makanya, para pengurus diharapkan betul-betul mengurus KUD karena banyak juga KUD yang bermasalah," tegas Syamsuar.
Sementara itu, Ketua Puskud Riau Syafril Manaf menjelaskan, RAT Puskud Riau kali ini dilaksanakan untuk dua tahun, tahun buku 2019 dan 2020. Karena pada tahun lalu tidak bisa melakukan RAT karena Covid-19. Acara yang didahului business exhibition event 2021 dengan mengundang beberapa perusahaan untuk bisa bekerja sama dengan Puskud Riau.
Antara lain perusahaan yang bergerak di bidang permodalan, pupuk, dan angkutan. "Sudah mengadakan pertemuan dengan para pengurus KUD untuk membahas RAT. Dalam RAT ini tidak semata-mata memandang SHU laba rugi, tetapi yang terpenting kebersamaan. Kalau SHU berlaba itu lebih bagus. Dalam massa pandemi Covid-19 ini pendapatan kita kurang tetapi tidak rugi," ujarnya.
Syafril Manaf menambahkan, ke depannya karena anggota Puskud banyak bergerak di bidang kelapa sawit, diusahakan pupuk nonsubsidi impor. Sudah bertahun-tahun Puskud bersama anggota KUD hanya selaku holding. "Kita berusaha impor karena itu akan mendirikan PT Bina Puskud Riau sudah selesai semua persyaratan dan perizinannya, Kami juga sudah kontak KBRI Rusia untuk menghubungkan pabrikan di Rusia. Desember ini kita sudah mulai impor pupuk KCL dari Rusia," jelas Syafril Manaf.(kom)