Puan Aspekraf Ikuti Fashion and Frame di KL

Ekonomi-Bisnis | Senin, 10 April 2023 - 11:24 WIB

Puan Aspekraf Ikuti Fashion and Frame di KL
Ketua Puan Aspekraf Irna Juita memberi penjelasan saat konferensi pers dan talkshow dalam rangka Fashion & Frame in Kuala Lumpur di Mal Pekanbaru, Ahad (9/4/2023). (EVAN GUNANZAR/RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - BUSANA dengan bahan batik dan tenun Riau diperagakan di hadapan pengunjung Mal Pekanbaru, Ahad (9/4). Hasil karya desainer Riau yang tergabung dalam komunitas Puan Aspekraf itu menampilkan kekayaan wastra Riau yang didesain menjadi busana menarik yang versatile.

Dikatakan oleh Ketua Puan Aspekraf, Irna Juita, pihaknya akan memboyong busana-busana tersebut dalam gelaran fashion internasional di Kuala Lumpur pada 16 April 2023 mendatang. Ajang yang bernama Fashion and Prime itu dikatakannya akan diikuti oleh beberapa negara lain yang juga menampilkan busana dan wastra daerah masing-masing.


‘’Ini menjadi ajang kegiatan promosi wastra Riau bagi kami. Ini sudah kali kedua kami mengikuti iven ini dan kami menilai ini efektif untuk promosi dan memasarkan kain daerah serta mengenalkannya ke penjuru dunia,” ujarnya dalam kegiatan konferensi pers terkait iven tersebut di Mal Pekanbaru, Ahad (9/4).

Kuala Lumpur dilirik lantaran dinilai memiliki kesamaan kebudayaan kultur dari segi busana, seperti tenun dan juga baju kurung. “Yang membedakan motifnya. Kita punya motif sendiri yang kita kembangkan dalam busana kita. Di sisi lain, kita juga ingin menjangkau masyarakat Indonesia yang tinggal di Malaysia. Banyak warga Indonesia di KL yang berminat dengan kain-kain daerah,” terangnya

Bukan hanya itu, di hadapan awak media Irna menjelaskan bahwa di Kuala Lumpur, hasil wastra Riau ini mendapatkan sambutan baik. Pihaknya juga sudah memiliki tempat pemasaran di sana. Sehingga mempermudah langkah mereka.

Dari segi busana, yang akan diboyong ke Kuala Lumpur nanti ialah busana batik Riau by Haiqa, modifikasi tenun by Irna, Ardianto Beunang Atela dan Fransisca. Ada pula modifikasi batik Muara Takus Kampar by Ninik Fadhila.

‘’Kami memodifikasi motif-motif baik yang ada. Kami juga mencari motif terbanyak terdapat di daerah. Seperti di Kampar banyak daun kelor, maka pembatiknya mengangkat motif daun kelor. Ada juga Putri Melayu yang menari dan memegang gendang yang dicampur dengan motif lain. Kami juga tetap padukan dengan motif baku, seperti motif bunga seroja dan lainnya,” sambungnya.

Dari segi desain, terbilang simpel namun elegan. Cocok untuk kegiatan formal ataupun casual. ‘’Misinya memang batik tenun didesain untuk sehari-hari bukan hanya untuk pesta saja,” ujarnya lagi.

Pihaknya juga menyesuaikan dengen selera pasar di Malaysia yang cenderung menyukai busana ready to wear, cuttingan yang simpel dan warna-warna yang soft.

“Semoga dengan mengikuti Fashion and Frame di Kuala Lumpur ini, dapat menambah tempat pemasaran batik dan tenun Riau. Tempat pemasaran bertambah, tentu menambah pula pendapatan desainer, pembatik dan pendapatan daerah.

Ia juga berharap wastra Riau, desainer Riau maupun model-model berbakat asal Riau yang juga ikut serta dalam kegiatan itu, yakni Shafa Amirah Siregar dan Sabitah Aulia Siregar juga mampu mendunia dan go internasional.(ose)

Laporan SITI AZURA, Pekanbaru









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook