SIAK (RIAUPOS.CO) - Dorongan pemerintah menarik investor dalam pengembangan Kawasan Industri Tanjung Buton (KITB) terus dilakukan Gubernur Riau terpilih H Syamsuar. Hal ini dilakukan sebagai langkah memacu penumbuhan ekonomi baru. Karena keberadaan Pelabuhan Buton dipastikan mampu menopang ekonomi ke depan.
Demikian disampaikan Bupati Siak H Syamsuar usai melakukan penandatanganan kesepahaman atau MoU dengan perusahaan Malaysia. Dilakukan BGMC Corporate SDN BHD dengan PT KITB di Balai Pertemuan Zamrud, Kamis (8/11) pagi disaksikan Bupati.Diungkapkan Syamsuar, Presiden Jokowi sekarang mengimbau pemerintah daerah agar menggalakan investasi. Dengan menginstruksikan kepala daerah agar mencari investor untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah masing-masing. Sehingga langkah yang dilakukan dalam pengembangan KITB dinilai sangat tepat.
“Jadi segala perjanjian dan perundingan akan dipermudah pemerintah. Diharapkan pembangunan infrastruktur dari dan menuju KITB ini bisa mulus tahun depan. Ini juga sudah disetujui oleh Kementerian PU,” jelas Syamsuar.
Upaya dalam mewujudkan perbaikan infrastruktur sudah dilakukan pula dengan berkunjung ke Balai Kementerian PU di Medan, Sumut dua hari kemarin. Kemudian terkait masalah listrik lanjut dia, pihak PLN akan mendukung untuk kawasan industri tersebut.
“Infrastruktur sedang dikerjakan, insya Allah tahun depan mulus. KITB itu akan ada power plan, mulai kebutuhan air minum, listrik, industri lain juga ada,” paparnya.
Dijelaskan Syamsuar, seperti pembangunan refinery (kilang minyak), juga gas, hingga sawit yang akan dibangun dalam areal KITB nantinya. “Mudah-mudahan semua terwujud atas komitmen bersama. Karena ini adalah masa depan ekonomi Riau,” tegasnya.
Lebih lanjut berdasarkan MoU yang dilakukan pula, Syamsuar mendapatkan informasi menarik dari Vice Chairman BGMC Corp SDN BHD Datuk Muhammad Arifin bin Mohd Arif. Di mana disampaikan langsung kepada dirinya bahwa Indonesia sekarang ini adalah negara dengan ekonomi terbaik di Asia Tenggara.
“Mereka (BGMC Corp, red) menyampaikan juga kepada saya, bahwa sekarang ini Indonesia adalah negara dengan ekonomi terbaik di Asia Tenggara. Jadi ini harus kita manfaatkan agar daerah terpacu meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” ungkap Syamsuar.
Sementara itu, Direktur PT KITB Suharto saat dijumpai usai acara mengatakan perihal MoU, sebelumnya pihak BGMC mengirim surat ke PT KITB. Isinya untuk berinvestasi di Siak. Investor Malaysia tersebut akan bersama-sama membangun infrastruktur di kawasan industri tersebut.
“Nanti kami bersama-sama akan membangun infrastruktur, karena memang biaya untuk membangun sarana dan prasarana kawasan industri tersebut sangat besar” jelas Suharto.
Oleh karena itu, lanjut dia, sangat dibutuhkan investor khusus yang akan membangun infrastruktur, seperti jalan, pembangunan sarana air bersih, dan infrastruktur lainnya.
“Setelah MoU ini kita akan membentuk komite untuk percepatan pembangunan kawasan industri Tanjung Buton. Kita targetkan pertengahan 2019 mendatang sudah mulai pembangunannya,” paparnya.
Dirinya berharap, PT KITB sebagai pengelola kawasan industri tersebut bisa memberikan peluang yang besar bagi pertumbuhan perekonomian di Kabupaten Siak dan di Riau pada umumnya.(egp)