PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Chevron IndoAsia Business Unit (IBU), Senin (8/10) mengumumkan kontribusi senilai total 562.500 dolar AS (sekitar Rp8,4 miliar) untuk mendukung upaya pemulihan pasca gempa bumi dan tsunami di Lombok, Palu, dan Donggala.
Dari total kontribusi tersebut, senilai 500.000 dolar AS di antaranya dialokasikan oleh Chevron Corporate Global Community Fund melalui organisasi nirlaba internasional untuk kemanusiaan, Mercy Corps dan Save the Children.
Sedangkan 62.500 dolar AS lainnya dialokasikan untuk bantuan tanggap darurat yang disalurkan melalui sebuah program bersama Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) dan para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) serta melalui organisasi nirlaba nasional Aksi Cepat Tanggap (ACT), masing-masing senilai 37.500 dolar AS dan 25.000 dolar AS. Nilai kontribusi tersebut termasuk pengiriman bantuan tim dokter Chevron ke Palu dan Donggala yang menjadi bagian dari Tim Medis SKK Migas dan KKKS.
“Chevron ingin mengulurkan tangan, membantu pemulihan pasca bencana gempa bumi dan tsunami yang berdampak besar terhadap kehidupan ribuan saudara-saudara kita di Lombok, Palu, dan Donggala,” kata Managing Director Chevron IBU Kevin Lyon.
“Doa yang tulus dari kami bagi mereka yang terdampak oleh bencana alam ini,’’ jelas Kevin Lyon.
Jumlah kontribusi akan bertambah karena saat ini Chevron juga tengah mengumpulkan donasi tunai dari para karyawannya melalui program “Chevron Berbakti”. Chevron telah menyiapkan skema 1:1 matching fund, di mana perusahaan akan menggandakan nilai donasi tunai yang terkumpul dari para karyawan. Total dana yang terkumpul akan ditambahkan untuk program rehabilitasi dan rekonstruksi di Lombok, Palu, dan Donggala.
Chevron merupakan salah satu perusahaan energi terintegrasi terdepan di dunia dan melalui anak-anak perusahaan di Indonesia, termasuk PT Chevron Pacific Indonesia, telah beroperasi di negeri ini selama lebih dari 94 tahun. Dengan inovasi dan komitmen karyawan yang memiliki keahlian dan dedikasi tinggi, Chevron menjadi salah satu produsen minyak mentah terbesar di Indonesia.
‘’Dari lapangan-lapangan migas darat kami di Riau, Sumatera dan lapangan-lapangan migas lepas pantai di Kalimantan Timur, anak-anak perusahaan kami telah memproduksi lebih dari 13 miliar barel minyak untuk pemenuhan keperluan energi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia,’’ jelasnya.
Dalam mengoperasikan blok migas, anak-anak perusahaan tersebut bekerja di bawah pengawasan SKK Migas berdasarkan kontrak kerja sama atau Production Sharing Contract (PSC).(kom)
(Laporan Henny Elyanti, Pekanbaru)