ANTISIPASI KERUGIAN KARENA VIRUS CORONA

Stimulus Perekonomian, Pemerintah Bisa Pangkas Suku Bunga

Ekonomi-Bisnis | Minggu, 09 Februari 2020 - 23:57 WIB

Stimulus Perekonomian, Pemerintah Bisa Pangkas Suku Bunga
Cina memangkas suku bunganya menjadi 2,4 persen dari 2,5 persen. Cina juga menyuntikkan likuiditas ke sektor keuangan sebesar USD 173 miliar atau Rp2.370 triliun dan menjadi semacam stimulus perekonomian.(DOK JAWA POS)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Hampir semua sektor ekonomi di Indonesia mengalami penurunan akibat virus corona. Namun, ada juga cara untuk melambatkan dampak penurunan tersebut.

Seperti halnya yang dilakukan oleh negara sumber virus corona, yakni Cina yang memangkas suku bunganya menjadi 2,4 persen dari 2,5 persen. Bahkan, Cina juga menyuntikkan likuiditas ke sektor keuangan sebesar USD 173 miliar atau Rp2.370 triliun dan menjadi semacam stimulus perekonomian.


Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira mengatakan, Indonesia pun juga bisa. Namun pemerintah belum mengambil langkah, dalam memberikan rangsangan peningkatan seperti apa yang harus diberilan kepada para sektor yang terdampak.

"Kalau di Indonesia belum kita lihat sektor-sektor yang terdampak tadi ada stimulus apa, penangguhan pajak, PPn, PPh atau apa gitu, jadi belum ada stimulus di sisi ekonominya ya," kata Bhima Yudhistira, Ahad (9/2).

Di sisi lain, dengan adanya ini, pemerintah Indonesia juga harus menggenjot promosi produk-produk dalam negeri. Pasalnya, saat ini, salah satu pemain pasar ekspor di dunia itu tengah dilanda masalah.

"Kayak jeruk, kan sekarang jeruk mandarin lagi turun peminatnya, karena banyak orang khawatir. Ini momentum bagus untuk genjot pemasaran jeruk-jeruk dalam negeri, seperti (jeruk) pontianak dan (jeruk) medan," tutur dia.

Selain itu, pemerintah pun harus meningkatkan minat masyarakat untuk berwisata dalam negeri. Di mana, saat ini beberapa negara tengah mengetatkan jalur penerbangannya dalam mengantisipasi masuknya virus corona.

"Dengan adanya virus corona mereka mengalihkan ke destinasi wisata lokal, jadi banyak yang untung juga di situ," tutupnya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook