PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mengumumkan pertumbuhan perekonomian Riau di triwulan I-2019,  Senin (6/5). Ini diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), atas dasar harga berlaku mencapai Rp184,51 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp120,37 triliun.

Kepala BPS Riau S Aden Gultom menjelaskan, ekonomi Riau pada triwulan pertama 2019 tumbuh 2,88 persen (year on year), lebih baik dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya yakni sebesar 2,84 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan didorong oleh hampir semua lapangan usaha kecuali pertambangan dan penggalian.

 Pertumbuhan tertinggi dicapai lapangan usaha jasa lainnya yang tumbuh 8,39 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen pengeluaran konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (PK-LNPRT) yang tumbuh sebesar 14,23 persen.

“Ekonomi Riau triwulan I-2019 mengalami kontraksi sebesar minus 2,86 persen terhadap triwulan IV-2018 (q-to-q). Dari sisi produksi, kontraksi ini terjadi akibat siklus musiman di kategori pertanian dan konstruksi,” ucapnya.

Sementara itu, dari sisi pengeluaran, kontraksi ini terjadi erat kaitannya dengan penurunan ekspor barang dan jasa ke luar negeri. Secara spasial, pada triwulan I- 2019 Provinsi Riau berkontribusi sebesar 4,79 persen terhadap perekonomian nasional. Bahkan, Provinsi Riau merupakan provinsi dengan PDRB terbesar ke-6 di Indonesia atau PDRB terbesar kedua di luar Pulau Jawa setelah Provinsi Sumatera Utara.

Penulis: Prapti Dwi Lestari

Editor: Eko Faizin