JAKARTA(RIAUPOS.CO) – Kinerja ekspor Indonesia mengalami penurunan dari USD 180,7 miliar pada 2018 menjadi hanya USD 168,5 miliar sepanjang 2019. Melorotnya kinerja ekspor ini disayangkan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati.
Namun demikian yang lebih mengecewakannya lagi adalah struktur ekspor yang tak banyak mengalami perubahan. “20 tahun tidak ada perubahan pada daya saing ekspor komoditas kita,” ujarnya di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (5/3).
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu melihat, hingga saat ini ekspor masih didominasi komoditas sumber daya alam (SDA) dan sektor manufaktur berteknologi rendah. Jika berlangsung seperti ini terus, kata dia, daya saing ekspor Indonesia dapat dikalahkan oleh negara tetangga seperti Sri Lanka dan Vietnam.
Maka dari itu, diapun berharap, pelaku usaha memanfaatkan porensi yang ada dengan beragam inovasi. Sehingga, produk yang dijual menjadi menarik konsumen luar negeri.
“Belum masalah pusing perizinan. Ini harus pikir keras,” ucapnya.
Sri Mulyani juga meminta seluruh kementerian/lembaga terkait bersinergi membangun potensi. “Kalau kita semua hidup hanya melayani kepentingan birokrasi ya tidak berubah,” pungkasnya.
Editor :Deslina
Sumber: Jawapos.com