’’Padahal, biaya transportasi di beberapa negara ASEAN lain hanya 7 persen,’’ ujarnya.
Meski demikian, Shinta yang berpengalaman puluhan tahun sebagai pengusaha menyatakan, dengan kondisi seperti itu pun, para pelaku usaha Indonesia selama ini sudah cukup bisa bersaing. Karena itu, dengan berbagai langkah pemerintah saat ini seperti deregulasi maupun pembangunan infrastruktur besar-besaran, daya saing Indonesia akan kian kuat di internal ASEAN.
’’Jadi kita bisa optimistis soal itu,’’ katanya.
Untuk itu, Shinta menyatakan jika pemerintah Indonesia dan negara ASEAN lainnya kini harus mulai fokus membahas integrasi ASEAN sebagai satu kekuatan ekonomi. Setidaknya, kata dia, ada tiga langkah yang mesti ditempuh. Pertama, harmonisasi regulasi. Kedua, penerapan standar produk ASEAN. Ketiga, strategi agar bisa masuk dalam rantai pasok global.
’’Hal-hal itu yang dibahas di rapat presiden maupun wapres,’’ ucapnya.(owe/wir)
Sumber: JPG/JPNN
Editor: Hary B Koriun