Operasi Bisnis Berkelanjutan, Epson Dirancang Lebih Ramah Lingkungan

Ekonomi-Bisnis | Kamis, 04 Februari 2021 - 12:05 WIB

Operasi Bisnis Berkelanjutan, Epson Dirancang Lebih Ramah Lingkungan

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Selama beberapa dekade terakhir, kami telah melihat beberapa pilihan perkembangan produk yang diproduksi oleh suatu perusahaan yang bertujuan untuk sistem keberlanjutan di dalam model bisnis mereka. 

Beberapa perusahaan paling sukses dan berkembang sangat cepat di dunia telah mengadopsi kepedulian terhadap lingkungan dan komitmen untuk bekerja membantu dan mencari solusi untuk beberapa masalah yang paling mendesak di masyarakat, sehingga tujuan dan sistem keberlanjutan menjadi ciri khas bisnis sukses yang dihormati.


Penelitian menunjukkan bahwa konsumen bersedia mengubah kebiasaan konsumsi untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Faktanya, kaum milenial dan GenZ secara khusus bersedia membayar lebih untuk produk yang mengandung bahan berkelanjutan atau produk yang memiliki tanggung jawab sosial.

Profesor Harvard Business School, Rebecca Henderson menjelaskan secara sederhana dalam kursus online mengenai Strategi Bisnis Berkelanjutan.

“Melakukan dengan baik dan berbuat baik adalah dua hal yang saling terkait, dan strategi bisnis yang sukses mencakup keduanya," katanya melalui keterangan resmi Epson yang diterima Riaupos.co, Kamis (4/2/2021).

Epson memiliki visi ke depan, sejak awal perusahaan ini dibangun sebagai produsen jam tangan di tahun 1940-an. Dengan memegang teguh kata kunci yaitu "integritas dan upaya", dan juga terinspirasi dari karakter pendiri Epson, Hisao Yamazaki, dorongan untuk selalu berinovasi, kreatif dan kemauan untuk menghadapi tantangan, serta komitmen kuat untuk melestarikan lingkungan lokal dan global di seluruh organisasi yang berkembang. 

Dimulai dengan janji untuk menjaga kebersihan Danau Suwa di prefektur Nagano, Epson kemudian menjadi perusahaan pertama di dunia yang menyatakan bahwa mereka akan menghilangkan CFC yang merusak ozon dari operasinya di tahun 1993. Epson bergabung dengan United Nations Global Compact pada tahun 2004, dan kemudian mendeklarasikan komitmen untuk berkontribusi pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB (SDGs).

Di seluruh bisnis Epson, saat ini terus memanfaatkan teknologi yang efisien, ringkas, dan presisi untuk mendorong inovasi yang akan menjadikan dunia menjadi tempat yang lebih baik. Faktanya, Epson telah mengambil satu langkah lebih jauh untuk komitmen keberlanjutan untuk memastikan bahwa setiap generasi baru produk inti selalu lebih baik bagi lingkungan.

Mulai dari konsep hingga tahap akhir di seluruh rangkaian produk lengkap, produk dirancang agar lebih ramah lingkungan dengan menghilangkan zat berbahaya.

“Kami berkomitmen untuk mengubah cara kerja bisnis dan mendorong ekonomi sirkular,” jelas Direktur Senior Pemasaran Regional Epson SEA, Siew Jin Kiat.

Dalam lingkungan kantor, dijelaskannya, pihaknya merancang produk pencetakan inkjet dengan menawarkan lingkungan pencetakan yang lebih hemat biaya dan lebih baik bagi lingkungan. Untuk printer, saat ini menawarkan biaya pencetakan rata-rata sepersepuluh, menggunakan konsumsi daya rata-rata sepersepuluh, dan dapat mencetak 100 halaman per menit.

Di masa mendatang, kami akan dapat menyediakan siklus daur ulang kertas berbasis kantor menggunakan teknologi serat kering bebas air yang dapat membuat kertas baru dari kertas fotokopi bekas di tempat," jelasnya. 

Lab kertas revolusioner Epson adalah sistem pembuatan kertas berbasis kantor pertama yang akan mengurangi limbah lingkungan kantor dengan mendaur ulang kertas bekas yang menggunakan 60 persen lebih sedikit air dalam prosesnya.

Untuk di lantai pabrik, produk yang dikembangkan oleh tim Epson berdasarkan respon para pelanggan yang memungkinkan produktivitas menjadi lebih baik, efisien, dan berdampak lingkungan lebih rendah. 

Solusi robotika Epson yang andal dan otomatis dalam proses di industri padat karya membuat karyawan dapat menngurangi kondisi jam kerja yang panjang. Sistem inkjet Piezoelektrik pada printer tekstil digital juga mendorong pergeseran teknologi dari analog, membantu produsen tekstil memangkas bahan limbah hingga 95 persen, memungkinkan perputaran lebih cepat dan fleksibel untuk menjalankan pekerjaan jangka pendek pada berbagai bahan.

Editor: Eka G Putra









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook