RIAUPOS.CO - Dalam upaya mendukung program pemerintah untuk mewujudkan swasembada pangan secara nasional 2018 mendatang berupa peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai (pajale) serta kesejahteraan petani, Pemkab Rokan Hulu sedang menerapkan panca usaha tani di antaranya air irigasi benar-benar berfungsi dan harus sampai ke petak sawah, bibit unggul, pupuk harus ada saat musim tanam, kelompok tani dibina oleh petugas penyuluh lapangan, di saat panen harga gabah tidak jatuh.
Wakil Bupati Rohul Ir H Hafith Syukri MM menyebutkan, Rohul salah satu sentral tanaman pangan di Provinsi Riau. Pihaknya optimis dengan adanya komitmen bersama seluruh komponen dalam melaksanakan panca usaha tani, swasembada pangan akan terwujud.
Untuk mewujudkan peningkatan produksi pajale, lanjutnya, di sini KTNA memiliki peran yang cukup besar, karena sebagai wadah kelompok tani untuk berbagi informasi mengenai berbagai permasalahan pangan serta pengembangan kerjasama antara petani, nelayan dan pelaku usaha.
‘’Pemerintah daerah ke depan, berupaya bagaimana hasil produksi pangan saat petani panen, harganya tidak jatuh.Pemerintah daerah memberikan jaminan terhadap harga jual hasil produksi pertanian seperti gabah.Sehingga ada ketenangan petani dalam meningkatkan usahanya,’’ungkap ,’’ungkap Wakil Bupati Rokan Hulu Ir H Hafith Syukri MM kepada wartawan, Rabu (2/12), usai membuka Rembug Paripurna Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Rohul di Hotel Sapadia.
Ia menyebutkan, Rohul saat ini masih mengalami kekurangan beras setiap tahunnya. Untuk menutupi keperluan beras, dipasok beras dari luar daerah. Ke depan pemkab berupaya menambah luas tanam padi dan meningkatkan produktivitasnya.
Selain mengurangi kekurangan beras, masyarakat tidak hanya bergantung pada beras, tapi mengonsumsi non beras.’’Ke depan fungsi penyuluh, satker terkait melakukan upaya kongkret dalam meningkatkan produktivitas pangan, dengan menerapkan penggunaan teknologi pertanian.’’tuturnya
Ia menyambut baik dilaksanakannya Rembug Paripurna KTNA Rohul, sehingga nantinya didapat inovasi baru bagi kelompok tani. Di sini pengurus KTNA Rohul harus punya pola kerja yang jelas, sasaran dan targetnya yang harus dilakukan
‘’Kita harapkan KTNA bukan sekedar tempat bernaungnya kelompok tani dalam memenuhi keperluan saja. Tapi bagaimana menjadi andalan, bisa memberikan rekomondasi dan pemikiran kepada pemerintah daerah. Sehingga upaya yang dilakukan bersama-sama, dapat meningkat produktivitas hasil pertanian,’’sebutnya
Dalam rembug paripurna KTNA, tambahnya, ada masukan dari kelompok tani, ke depan pemerintah tidak perlu terlalu besar memberikan subsidi bantuan pupuk, tapi bagaimana memberikan jaminan harga hasil produksi pertenian setelah mereka panen. ”Ini perlu dipikirkan, perpaduan ini perlu disinkronkan. Satu sisi kita berikan kemudahan pupuk subsidi dan di sisi lain mampu memberikan jaminan harga gabah sehingga ada gairah petani untuk terus meningkatkan hasil produksi pangan,’’jelasnya.(adv/a)