PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Dinas Perdagangan dan Perindustrian (DPP) Kota Pekanbaru bersama Badan Urusan Logistik (Bulog) Riau-Kepri akan menggelar operasi pasar (OP) dalam sepekan ke depan. Teknis pelaksanaan operasi pasar yang diadakan di semua kecamatan ini sedang dibahas. Terutama agar tak terjadi penumpukan warga saat pelaksanaan.
Saat mewabahnya coronavirus disease 2019 (Covid-19), beberapa harga barang keperluan pokok memang mulai mengalami kenaikan. Khususnya harga gula pasir. Dampak inilah yang akan ditekan melalui operasi pasar yang akan digelar. Apalagi masyarakat dalam waktu dekat akan menyongsong bulan Ramadan 1441 H.
"Operasi pasar bersama Bulog ini akan kita lakukan dalam satu minggu ke depan. Ini untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan harga bahan kebutuhan pokok," ujar Kepala DPP Kota Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut, Kamis (2/4).
Lebih lanjut dipaparkannya, pelaksaan operasi pasar saat wabah Covid-19 harus diatur khusus. Teknis pelaksanaan sedang dibahas agar tidak terjadi penumpukan warga di tengah situasi Pekanbaru yang sudah berstatus tanggap darurat bencana non alam akibat dampak Covid-19 ini.
"Kami sedang buatkan mekanisme operasi pasarnya. Kan tidak bisa seperti biasa karena situasi corona saat ini," jelasnya.
Terdapat sejumlah barang keperluan pokok yang akan disiapkan dalam operasi pasar nanti. Seperti beras, gula pasir, minyak goreng dan lainnya. "Operasi pasar ini akan kami lakukan di semua kecamatan," imbuhnya.
Diakuinya, kini sudah ada kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok seperti gula. Sebelumnya hanya dijual Rp13 ribu per kilogram, kemudian naik hingga Rp15 ribu, naik lagi menjadi Rp17 ribu, dan terkahir di level Rp18 ribu per kg.
"Gula pasir memang ada kenaikan harga. Penyebabnya karena suplai," singkat Ingot.
Sementara itu, Ketua Fraksi PAN DPRD Kota Pekanbaru Irman Sasrianto meminta Pemko Pekanbaru untuk tidak menunda-nunda lagi pelaksanaan operasi pasar. Apalagi saat ini masyarakat tak hanya dihadapkan pada kenaikan harga barang keprluan pokok, tetapi juga wabah Covid-19 yang mengharuskan masyarakat melakukan social distancing.
"Ini harus menjadi perhatian serius pemerintah kota khususnya, dan harus ada langkah mencarikan solusi," katanya kepada wartawan, Kamis (2/4).
Ia mengaku mendapat laporan bahwa masyarakat sangat menunggu penyelenggaraan operasi pasar. "Dan ini pula kita desak Pemko untuk melakukannya segera," pintanya.
Terkait penyelenggaraan operasi pasar di tengah wabah Covid-19, Irman mengingatkan pemko untuk mencari formulasi agar operasi pasar tidak malah menjadi titik penyebaran virus. "Ini tentu harus ada teknis pelaksanaannya. Yang jelas untuk pelaksanaannya, kami serahkan kepada dinas terkait," katanya.
Artinya, selain harus ikuti aturan untuk tetap berdiam dirumah semua keperluan rumah tangga pun harus tersedia.
"Masyarakat perlu makan, dan ini harus dijamin oleh pemerintah. Jangan sampai social distancing ini masyarakat sampai tak bisa memenuhi keperluan makannya, justru ini nanti yang membuat kondisi jadi kacau," ujar Irman lagi.
Disampaikan Irman lagi, untuk pasar murah ini diminta agar dapat dilakukan di 12 kecamatan yang ada di Pekanbaru. "Jangan tunggu saat Ramadan tiba baru di gelar, sementara masyarakat perlunya hari ini. Untuk Ramadan tentunya beda lagi. Ini yang kita harapkan," paparnya lagi.
Bahan pokok yang banyak diperlukan oleh masyarakat adalah beras, telur, minya goreng, dan lainnya. "Saran saya jangan tunggu lagi, segera ambil kebijakan untuk melaksanakannya, semoga saja direalisasikan cepat," harap Irman.(ali/gus)