EKONOMI BISNIS

Mendag Australia Akan Bawa 200 Pengusaha ke Indonesia

Ekonomi-Bisnis | Senin, 09 November 2015 - 12:48 WIB

Mendag Australia Akan Bawa 200 Pengusaha ke Indonesia
Menteri Perdagangan Australia, Andrew Robb.

Kedua, bila jumlah ternak hidup sudah diketahui jumlahnya cukup, maka bisa menjaga harga, dapat menekan harga di tingkat grosir dan itu penting untuk Indonesia. Jadi ada beberapa alasan mengapa harus bersama-sama. Australia juga mencari peluang investasi untuk membantu pembiakan (ternak) di Indonesia, dan membantu industri lokal, membuat industri penggemukan sapi berinvestasi di Australia di peternakan lokal, dan itu baru saja terjadi.

Jadi memiliki industri yang tanpa hambatan yang diinvestasikan dari kedua negara dalam mata rantai penuh industri ternak. Itu menjadi pemikiran dan akan distabilkan di masa datang, juga menstabilkan hubungan bilateral kedua negara.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Masalah kuota sapi Indonesia, cukup penting memiliki kuota tahunan. Itu terjadi dalam praktik di masa lalu, dan ini berproses sangat baik dulunya. Sayangnya ada goncangan-goncangan beberapa tahun terakhir, namun perlu kembali agar stabil, dan pasti.

Dengan kepastian, apalagi setiap tahun kuota dari pemerintah Indonesia, di industri lokal

Indonesia dan peternak sapi biakan di Australia, dalam 12 bulan ke depan, kepastian, jadi  bisa merencanakan stabilitas yang lebih di pasar.

Indonesia tak hanya fokus Australia di ASEAN, dan ASEAN secara keseluruhan sangat penting bagi Australia. Ini penting karena bila Australia menarik negara ASEAN bersama-sama, mereka adalah konsumen kedua terbesar untuk jasa pelayanan di dunia. Sedangkan Tiongkok nomor satunya, tapi miliaran dolar yang Australia lakukan ialah pada kelompok negara ASEAN.

Jadi Australia mengembangkan keterkaitan dengan kawasan ASEAN yaitu kawasan dengan pertumbuhan paling cepat di dunia, secara geografis terletak di tengah. Australia sudah mempunyai hubungan cukup lama dengan negara ASEAN, dengan sungguh-sungguh, dan jutaan anak muda ASEAN sudahh merasakan pendidikan di Australia.

Jadi Australia mempunyai banyak keterkaitan, berada di waktu yang sama, area yang sama, kawasan yang sama, beberapa peristiwa terjadi di ASEAN, banyak negara yang bisa dibantu. Australia membantu dalam pelayanan, juga dalam permintaan barang-barang pangan bermutu tinggi, membantu penawaran, serta membantu menjangkau negara di kelompok ASEAN, mengembangkan kemampuan mereka untuk memproduksi pangan dan sayuran bermutu tinggi.

Terkait dengan Mendag Australia ini menerbitkan laporannya berjudul: "Why ASEAN and Why Now? Insights for Australian Business", dan jika konteksnya untuk berbisnis di negara-negara ASEAN, sejauh apa pentingnya bagi Australia untuk berbisnis dengan cara itu.

 

Australia bagian secara geografis, bahkan ingin terbang ke manapun di Asia, bahkan negara ASEAN adalah yang paling dekat. Untuk negara ASEAN lain, mereka adalah tetangga, terutama Indonesia, ialah tetangga terdekat, sangat penting dalam pandangan perdamaian, stabilitas dan kemakmuran di wilayah.

Australia bersedia mengambil tindakan yang bagus, menguntungkan negara ASEAN. Ini

kepercayaan yang dibangun, membangun keyakinan satu sama lain, saling membangun

keterkaitan. Penting untuk mengembangkan bisnis, berbagi peristiwa olahraga dan seni, semua ini menyuarakan komunitas yang berimbang.

Dari kunjungan ke Indonesia pada September 2015 lalu menurut Andrew Robb dia mendapatkan pandangan bahwa Indonesia menyukai Australia, dan sebaliknya, Australia suka Indonesia.

Tapi saya merasa 15-20 tahun terakhir, saling memandang satu sama lain hanya ada 260

perusahaan Australia beroperasi di Indonesia, ini berarti hanya satu perusahaan untuk tiap sejuta populasi di Indonesia.

"Kami perlu kehadiran yang lebih besar, kami ingin ribuan perusahaan Australia, kecil dan besar, untuk kami hadirkan di Indonesia. Jadi kami harus terkait, harus memiliki pemahaman lebih baik akan perbedaan budaya di Indonesia, kami punya kesempatan lebih baik untuk mengambil keuntungan dari kekuatan Indonesia. Sama juga untuk Indonesia, mengambil keuntungan dari kekuatan Australia. Jadi kami harus berpikir akan dampak yang lebih besar, itulah mengapa kami membawa serta nantinya 200 pebisnis bergabung dengan kami berkunjung ke Indonesia November 2015, ini kunjungan besar," ujar Andrew Robb.

 

Laporan : dtfinance

Editor    : Aznil Fajri









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook