IMPOR MIGAS SUMBANG DEFISIT TERBANYAK

Menkeu Sebut Defisit Neraca Perdagangan Perlu Diwaspadai

Ekonomi-Bisnis | Rabu, 15 Mei 2019 - 23:54 WIB

Menkeu Sebut Defisit Neraca Perdagangan Perlu Diwaspadai
Menteri Keuangan, Sri Mulyani.

’’Malah kemarin kita struggle untuk minyak. Lifting enggak sesuai asumsi APBN. Sementara  permintaan terus meningkat,’’ tuturnya. Lebih jauh, Sri Mulyani menyatakan bahwa bahan bakar alternatif biodiesiel 20 (B20) belum mampu menutup lubang impor di sektor migas yang begitu besar. Itu terbukti bahwa Pertamina diketahui masih lakukan impor migas yang begitu besar, meski B20 telah diperkenalkan ke masyarakat.

’’Nanti kita lihat apa yang terjadi. Misalnya, menunggu menteri ESDM atau menteri ekonomi dari sisi (migas) itu. Tapi memang ini kalau trade account kita defisit dengan situasi gonjang ganjing, ini akan nimbulkan risiko yang lebih tinggi bagi ekonomi kita,’’ tegasnya.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan neraca perdagangan Indonesia April 2019 mengalami defisit 2,5 miliar dolar AS. BPS mencatat, nilai neraca impor Indonesia saat ini berada di angka 15,09 miliar dolar AS, sementara itu nilai neraca ekspor hanya sebesar  12,59 miliar dolar AS.

Kepala BPS Suhariyanto menyampaikan, defisit yang dialami pada bulan ini banyak dipengaruhi oleh defisit neraca migas yang sebesar 1,49 miliar dolar AS. Sedangkan pada  nonmigasnya, defisit di angka 1,01 miliar dolar AS.

Secara akumulatif, sepanjang Januari-April 2019, neraca perdagangan Indonesia mengalami  defisit sebesar 2,65 miliar dolar AS. Defisit paling banyak disumbangkan oleh neraca migas yang mengalami defisit sebesar 2,76 miliar dolar AS.(igmanibrahim)

Sumber: Jawapos.com
Editor: Fopin A Sinaga









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook