PERPANJANGAN OPERASI FREEPORT HINGGA 2041

Lepas Saham, tapi Tak Hengkang

Ekonomi-Bisnis | Rabu, 30 Agustus 2017 - 13:01 WIB

Lepas Saham, tapi Tak Hengkang
BERBINCANG: Menteri ESDM Ignasius Jonan (kanan) bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah) berbincang dengan CEO Freeport-McMoran Copper & Gold Inc Richard Adkerson (kiri) saat menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait divestasi saham di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (29/8/2017). Pemerintah dan Freeport sepakat melakukan divestasi sebesar 51 persen saham Freeport kepada pihak Indonesia.

’Komposisi ini rata-rata akan meningkatkan penerimaan negara lebih tinggi dari sisi katakanlah total sales maupun income PT Freeport. Jadi, porsi yang dibayarkan pada pemerintah persentasenya akan lebih tinggi dari apabila menggunakan KK,’’ jelasnya.

CEO Freeport McMoran Inc Richard C Adkerson menyatakan, PTFI berkomitmen mematuhi hukum di Indonesia sekaligus transparansi dalam pelaporan keuangan. Kepastian hukum dan stabilitas investasi di Indonesia sangat penting bagi Freeport dalam melanjutkan operasinya menambang di Papua.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

’’Jika kami tidak melakukan investasi untuk tambang bawah tanah, maka sumber daya tambang bawah tanah kami akan habis, tidak akan ada lagi sumber daya yang berkelanjutan dalam operasi kami,’’ ujarnya.

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) berharap pasar modal bisa menjadi salah satu pilihan bagi penyerapan saham yang dilepas PTFI untuk pemerintah Indonesia. BEI berharap PTFI mau melantai di bursa Indonesia melalui IPO.

BEI juga sudah bertemu pihak PTFI, tetapi belum jelas apakah PTFI bersedia listing di bursa Indonesia atau tidak. Jika PTFI bersedia IPO, sebaiknya institusi yang berhubungan langsung dengan rakyat mendapat prioritas untuk membeli saham PTFI.(dee/jun/ken/c17/sof/kom)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook