EKONOMI BISNIS

TPID Upayakan Persingkat Distribusi Pangan

Ekonomi-Bisnis | Sabtu, 05 Maret 2016 - 18:43 WIB

TPID Upayakan Persingkat Distribusi Pangan
Ismet Inono

Kondisi nilai tukar petani saat ini diakui Ismet belumlah membaik. Walau ada peningkatan namun belum terlalu signifikan sehingga petani belum mendapatkan hasil sebagaimana yang diharapkan. Karena itu perlu dipersingkat mata rantai distribusi produk-produk pangan dari petani di Riau.

‘’Kita koordinasikan dengan pemerintah daerah. Dari tujuh tingkatan jalur distribusi menjadi tiga jalur distribusi sehingga bisa menekan margin. Jadi distributor tidak terlalu banyak dimana produksi padi petani langsung dibeli bulog selanjutnya di distribusikan ke pasar. Seperti pembukaan Bulog Mart yang berfungsi sebagai reseller. Terobosan ini juga kita harapkan bagi produksi pangan lainnya,’’ paparnya.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Ia menambahkan, yang diterima petani belum membaik, belum meningkat signifikan. Yang dibahas rantai makanan, selalu margin besar di antara itu. Nilai tukar petani, dikoordinasi dengan pemda. Dari 7 tahap menjadi 3. Sehingga bisa berkurang banyak, untuk mempersempit distributor tidak terlalu banyak. Misal beras dari Bulog langsung ke pasar. Makanya sudah dibuka Bulog Mart yang berfungsi reseller. Ini akan untuk lainnya.

 Kadisperindag Riau, Moh Firdaus juga menekankan perlunya memangkas mata rantai distribusi agar harga produksi petani bisa meningkat. ‘’Bagaimana jalur distribusi bisa sesingkat mungkin. Kalau hasil yang didapat tidak sesuai, dikhawatirkan petani akan beralih,’’ sebutnya.

   Kepala Bidang Pelayanan Publik Bulog Divre Riau Kepri, Tommy Despalingga menegaskan, stok beras di Bulog aman hingga lima tahun ke depan. ‘’Bulog optimalkan menyerap produksi padi petani,’’ imbuhnya.(kom) 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook