"Nanti kalau ada gelombang tinggi, tidak perlu khawatir BBM langka," terangnya. Setiap storage diperkirakan bisa menyimpan bahan bakar sampai empat bulan. Setelah penyimpanan jadi, dia berharap cerita bensin seharga Rp30 ribu per liter di Indonesia Timur tidak lagi terdengar.
Di tempat yang sama, VP Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro menyatakan bahwa Indonesia butuh sedikitnya 3 juta kiloliter (kl) kapasitas kilang lagi. Tujuh kilang yang ada saat ini baru mengakomodasi 3 jutaan kl. ’’Semester ini ada dua storage besar yang siap beroperasi. Semoga bertambah terus,’’ tuturnya. (dim/c14/oki)
Laporan: JPG
Editor: Fopin A Sinaga