JAKARTA (RiauPos.co) - Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) menggelar rapat pleno di Istana Wakil Presiden (Wapres), Selasa (30/11). Wapres KH Ma’ruf Amin ingin secepatnya Indonesia menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia.
"Pleno ini dalam rangka menyatukan langkah menuju tercapainya Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia, sebagai cita-cita yang ingin kita wujudkan," katanya, Selasa (30/11).
Ada empat program untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Yakni, pengembangan industri halal, meningkatkan industri keuangan, pengembangan dana sosial syariah, serta perluasan usaha syariah. "Tadi (kemarin, red), kami juga merumuskan langkah-langkah percepatan selanjutnya ke depan," ucapnya.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebutkan, telah menyiapkan langkah strategis. Salah satunya, pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia dengan tiga jurus. Pertama, meningkatkan ekonomi syariah di komunitas masyarakat atau pondok pesantren yang dihubungkan dengan sektor industri.
Pada konteks tersebut BI akan fokus dalam pengembangan makanan halal dan busana muslim. Bahkan, Perry menyatakan, bank sentral akan mengadakan fashion show busana muslim untuk memerkan produksi UMKM Indonesia. "Untuk lebih optimal kami akan menggandeng dengan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop-UKM) dan Kementerian Perdagangan. Kami adakan mengadakan fashion show di beberapa tempat," jelas pria asal Sukoharjo itu.
Kedua, BI berkomitmen mengembangkan instrumen keuangan syariah di pasar uang. Di antaranya dengan Sukuk BI, instrumen lindung nilai dan pembiayaan inklusif keuangan syariah, serta mobilisasi wakaf produktif bersama Badan Wakaf Indonesia atau lembaga lainnya.
Ketiga, setiap tahun bank sentral menggelar tiga festival ekonomi dan keuangan syariah. Festival itu berlangsung di bagian timur, tengah dan barat Indonesia. Selain itu BI juga menggelar Islamic Economic Festival (ISEF) berskala internasional.(han/dio/jpg)