Perusahaan Pengemas Minyakita Bakal Dapat Insentif Kuota Ekspor

Ekonomi-Bisnis | Senin, 01 Agustus 2022 - 09:10 WIB

Perusahaan Pengemas Minyakita Bakal Dapat Insentif Kuota Ekspor
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menunjukkan migor kemasan Minyakita, baru-baru ini. (DERY RIDWANSAH/JPG)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) terus memantau perkembangan harga dan ketersediaan bahan pokok (bapok) pada 216 pasar di 90 kabupaten/kota seluruh Indonesia. Pada Jumat (29/9),  beberapa komoditas mengalami penurunan harga dibandingkan bulan sebelumnya.

Komoditas tersebut diantaranya cabai rawit merah turun 23,50 persen menjadi Rp72.600 per kg, cabai merah keriting turun 6,06 persen menjadi Rp69.800 per kg, cabai merah besar turun 0,98 persen menjadi Rp70.600 per kg, dan bawang merah turun 13,10 persen menjadi Rp52.400 per kg.


Penurunan harga komoditas hortikultura merupakan efek dari beberapa daerah sentra di Jawa, seperti Kediri dan Blitar untuk cabai, serta Nganjuk, Demak, dan Probolinggo untuk bawang merah yang sudah mulai memasuki masa panen. Diprediksi tren penurunan masih akan terus terjadi dalam beberapa waktu ke depan.

Sementara secara nasional, harga minyak goreng curah rata-rata sebesar Rp14.400 per liter, turun 8,86 persen jika dibandingkan bulan lalu. Khusus pulau Jawa, Bali, Sumatra, dan Kalimantan harga minyak goreng curah sudah sesuai HET Rp14.000 per liter.

Bahkan untuk Pulau Jawa dan Bali sudah turun menjadi Rp12.979 per liter. Sedangkan di provinsi lain, harga komoditas ini menunjukkan tren penurunan. Rata-rata harga untuk wilayah Sulawesi sebesar Rp14.919 per liter, Nusa Tenggara Rp16.125 per liter, sedangkan Maluku dan Papua Rp18.940 per liter. Per Jumat (29/7) MGCR sudah tersedia di 18.024 pengecer mitra PUJLE yang tersebar di 271 kabupaten/kota di 27 Provinsi dengan tanda khusus/spanduk HET.

Selain itu, sebanyak 91 perusahaan telah mendapatkan persetujuan penggunaan merek Minyakita dari Kemendag. Jumlah ini akan terus bertambah karena animo perusahaan terhadap pelaksanaan program ini cukup tinggi. Kemendag juga akan memberikan insentif kuota ekspor kepada perusahaan yang melakukan pengemasan minyak goreng curah menggunakan merek Minyakita.

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memantau langsung ketersediaan pasokan dan harga barang kebutuhan pokok (bapok) di Pasar Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur, Ahad (31/7). Di pasar ini harga bapok sudah mulai turun. "Daging sapi harganya sudah turun menjadi Rp120.000 per kg. Pekan lalu masih Rp130.000 per kg. Komoditas lain seperti beras dan gula stabil. Jadi harga bapok sudah mulai stabil," kata pria yang akrab disapa Zulhas itu.

Di pasar, lanjutnya, harga minyak goreng curah juga sudah turun karena pasokannya berlebih. "Minyak goreng curah kemasan sederhana harganya sudah sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp14.000. Untuk stoknya terjamin. Harganya cenderung turun karena stoknya berlebih," kata politikus PAN tersebut.

Turunnya harga bapok diharapkan berimbas pada terkendalinya inflasi. "Kemarin inflasi kita tinggi. Dengan harga bapok yang turun mudah-mudahan inflasi terkendali,"jelasnya.(jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook