KEBUN TUMPANG SARI

Petani Siak Sukses Tanam Pisang di Lahan Replanting PSR

Ekonomi-Bisnis | Selasa, 01 Februari 2022 - 04:09 WIB

Petani Siak Sukses Tanam Pisang di Lahan Replanting PSR
Petani asal Desa Sialang Sakti, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, penerima bantuan PSR, foto bersama Gubernur Riau H Syamsuar, di kediaman Gubri di Pekanbaru, Senin (31/1/2022). (M ERIZAL/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS-CO) – Warga yang tergabung dalam kelompok tani penerima bantuan dana peremajaan sawit rakyat (PSR) asal Desa Sialang Sakti, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, berhasil memanfaatkan kebun sawit yang belum berproduksi  menjadi lahan produktif untuk budidaya tanaman pisang.

 

Ide melakukan tanaman tumpang sari pada lahan sawit yang belum berproduksi ini awalnya dicetuskan Gubernur Riau H Syamsuar saat melakukan penanaman perdana sawit rakyat yang mendapatkan program PSR pada desember 2019 silam.

Baca Juga :Gubri Edy Nasution Tinjau dan Serahkan Bantuan Banjir Rohul

 

Dan sebagai bentuk terimakasih, atas keberhasilan menanam tanaman tumpang sari tersebut, beberapa orang perwakilan Poktan Manunggal Sakti yang juga anggota Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Riau, mengantarkan sebanyak satu  pick-up buah pisang ke kediaman Gubri Syamsuar, Senin (31/1/2022).

 

Gubri H Syamsuar yang menerima kedatangan petani ini, mengaku merasa senang, apalagi yang mengatarkan adalah petani tempat dirinya yang melakukan PSR.

 

‘’Dulu saya melihat cara tumpang sari ini di Malaysia. Jadi selama kebun sawit yang jadi tumpuan petani dilakukan replanting atau peremajaan dan belum menghasilkan, petani memanfaatkan sela-sela  tanaman sawit untuk budidaya tanaman lainnya yang dapat menjadi pemasukan untuk petani selama kebun sawit belum produktif. Alhamdulillah, warga Sialang Sakti sudah berhasil mewujudkannya,’’ ucap Syamsuar.

 

Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Riau, Haji Suher menerangkan, pola penanaman tumpang sari tersebut dilakukan di sela pohon kelapa sawit yang masih kecil, di mana untuk Desa Sialang Sakti terdapat 126 hektare lahan yang di-replanting pada tahap pertama dan tahap kedua seluas 80 hektare.

 

‘’Banyak jenis pisang yang ditanam warga di lahan replanting sawit. Pisang tersebut telah beberapa kali dipanen petani. Sistem tumpang sari ini menjadi salah satu penopang pendapatan bagi petani di sana yang lahan sawitnya masih muda,’’ ucap H Suher.

 

Bahkan berkat tanaman tumpang sari tersebut, kini setiap bulannya petani bisa menghasilkan  40 tandan pisang lebih, atau sekitar Rp2 juta sampai Rp2,5 juta untuk setiap dua hektare lahan sawit yang di-replanting.

 

’Insya Allah, untuk sawit yang telah dilakukan replanting pada bulan enam 2022 ini, akan dilakukan panen perdana, dan kami juga meminta kesediaan Gubernur Riau untuk melakukan panen perdana di sana," ucap H Suher.

 

Sementara itu, Ketua Poktan Manunggal Sakti, Budi Santoso menjelaskan, tanaman tumpang sari pisang ini telah dimulai sejak Februari 2020. Ketika itu, Gubri mengarahkan poktan di Desa Sialang Sakti untuk melakukan ketahanan pangan di masa replanting sawit mereka.

 

"Dulu kami digerakkan oleh Gubri untuk melakukan tanaman tumpang sari. Kami berhasil menjalankan itu, kami merasa syukur. Jadi hasil kami itu kami antar ke mari (Kediaman Gubri, red)," ucapnya.

 

Laporan: M Erizal (Pekanbaru)

Editor: Hary B Koriun

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook