KASUS PEMBUNUHAN OLEH SUAMI DAN ANAK

Dendam karena Korban Kerap KDRT

Dumai | Selasa, 29 Agustus 2023 - 10:39 WIB

Dendam karena Korban Kerap KDRT
Penemuan mayat wanita di pinggir parit, dekat bawah jembatan di Jalan Akasia, Kelurahan Bukit Kapur, Dumai, Jumat (25/8/2023). (POLRES DUMAI UNTUK RIAU POS)

DUMAI (RIAUPOS.CO) - Kartini (41) tahun yang ditemukan tidak bernyawa lagi di Jembatan Sungai 1, Jalan Akasia (area PT Arara Abadi) RT 013, Kelurahan Bukit Kayu Kapur, Kecamatan Bukit Kapur, dengan kondisi terbungkus goni tenyata merupakan korban pembunuhan seperti yang diperkirakan polisi.

Yang lebih mengejutkan aksi pembunuhan tersebut dilakukan oleh suami dan kedua anak korban yang merasa sakit hati dengan korban yang sering menganiaya mereka dan selingkuh dari sang ayah.


Kapolres Dumai AKBP Dhovan Oktavianton, Senin (28/8) mengatakan, polisi telah menangkap dua anak korban yang satu anak tiri dan satunya lagi anak kandung korban, masing-masing berusia 12 dan 14 tahun yang diduga ikut dalam pembunuhan korban sementara suami korban kabur.

“Suami korban melarikan diri dan sedang dikejar. Dia pelaku utama, dua anaknya ikut membantu,” ujar Dhovan ketika dikonfirnasi awak media.

Dhovan menjelaskan, peristiwa terungkap dari temuan mayat wanita di pinggir parit, dekat bawah jembatan, Jalan Akasia, Kelurahan Bukit Kapur, Dumai, Jumat (25/8) petang.

Aparat kepolisian langsung melakukan penyelidikan dan mengetahui kalau pelaku adalah keluarga korban sendiri. Tanpa buang waktu Tim Satreskrim Polres Dumai yang dipimpin AKP Bayu Effendi langsung bergerak mencari para pelaku.

Tak butuh waktu lama, akhirnya polisi menangkap 2 anak tiri dan anak kandung korban yang masih di bawah umur. “Dugaannya, kedua anak ini membantu ayahnya saat membunuh korban. Perannya masih didalami,” kata Dhovan.

Motif pembunuhan ini juga belum terungkap karena pelaku utama belum ditangkap. Kini, polisi masih mengejar suami korban.

 itu Ketua RT 10, Kelurahan Gurung Panjang Sunan Hariono mengatakan, kalau korban dan suaminya sempat berkelahi dan sehari sebelum ditemukan dirinya sempat mendamaikan korban dan pelaku yang merupakan suaminya.

"Pasangan ini saat menikah, masing-masing membawa seorang anak dan memang sering terjadi perselisihan dalam rumah tangga mereka, di antaranya diduga korban berselingkuh dengan pria lain dan sering melakukan penganiayaan terhadap anak-anaknya," ujar Sunan.

Dikatakan Sunan, dari keterangan yang didapatnya aksi pembunuhan tersebut berlangsung pada Rabu (23/8) malam sebelum dua hari korban ditemukan oleh warga, Jumat (25/8) tidak bernyawa lagi di bawah Jembatan Sungai 1, Jalan Akasia.

Sunan memaparkan, berdasarkan keterangan pelaku yang merupakan anak kandung dan anak tiri korban. Korban Dihabisi saat terlelap tidur dengan posisi telentang, kemudian dipukul menggunakan palu besar di bagian dada oleh ketiga pelaku dimulai dari anak tirinya selanjutnya anak kandung dan suami juga ikut memukul hingga korban tewas.

Usai membunuh korban, suami korban dan anaknya membungkus jenazah korban dengan karpet untuk kemudian dimasukkan ke goni dan diletak gorong - gorong, Jalan Akasia (area PT Arara Abadi).

"Dari keterangan anak korban, saat akan menghanyutkan jenazah korban, ayahnya sempat mengumandangkan azan sementara anak tirinya membacakan surah Alfatihah sebanyak 3 kali, dan anak kandungnya mendoakan dan meminta ampun karena sudah membunuh ibunya," terang Sunan.

"Informasi yang disampaikan pada saya kalau pelaku sudah dendam dengan korban karena korban sering melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap anaknya dan diduga melakukan perselingkuhan," terang Sunan.

Korban baru tinggal di Gurun Panjang sekitar empat hingga lima bulan belakangan dan berjualan bakso, dimana kedua anak korban diminta membantu berjualan bakso dan jus dan tidak diperbolehkan sekolah oleh korban.

"Saya sempat menengahi korban dan pelaku untuk tidak lagi bertengkar karena ba ru menetap di kampung kami dan mereka berjualan, takutnya dagangannya bakalan sepi karena tidak ada yang membeli sebab mereka sering berkelahi," tambahnya.

Bahkan pada Kamis malam ia sempat mendatangi rumah korban namun saat ia datang mereka tidak ada sehingga mediasi antara keduanya untuk menyelesaikan masalah rumah tangga mereka yang sering cekcok tidak jadi dilakukan.

Berdasarkan keterangan pelaku (suami) tambah Sunan, saat melakukan mediasi, korban selalu bersikap kasar kepada anak-anaknya, bahkan korban sempat hendak membunuh anak tirinya, menggunakan sebilah pisau dapur, untungnya pelaku sempat bertindak cepat dengan mengambil pisau dari tangan korban.

Tidak hanya itu, tambahnya, korban yang merupakan mantan TKI tersebut, sering kedapatan selingkuh dengan laki-laki lain, oleh pelaku hal itu didapati dari chat- chat mesra korban dengan laki-laki lainnya.

Diberikan sebelumnya, Polsek Bukit Kapur menemukan seorang perempuan sudah tidak bernyawa di bawah jembatan Sungai 1, Jalan Akasia (area PT Arara Abadi) RT 013, Kelurahan Bukit Kayukapur Kecamatan Bukit Kapur.

Menurut Kapolsek Bukit Kapur Iptu Irsanuddin Harahap, bahwa pada Jumat, 25 Agustus 2023 pukul 15.00 WIB, pihaknya menemukan mayat berjenis kelamin perempuan di bawah jembatan, kaki sampai badan terbungkus karung.

“Berjenis kelamin perempuan, posisi mayat kaki sampai badan terbungkus dalam karung dan menggunakan kaos warna coklat, mayat sudah membengkak,” ungkap Iptu Irsanuddin.

Irsanuddin juga menjelaskan, menurut saksi, informasi awal penemuan mayat tersebut dari warga yang tidak diketahui identitasnya dengan ciri-ciri menggunakan ranmor R2 Honda Verza warna merah, menggunakan kaos warna merah tinggi diperkirakan 170 cm, badan kurus dan kulit hitam.

“Mayat berjenis kelamin perempuan tersebut diperkirakan sudah meninggal lebih dari 3 hari. Selanjutnya pihak Polsek Bukit Kapur bersama dengan Unit Identifikasi Polres Dumai menuju ke TKP,” ujarnya.

Kapolsek Bukit Kapur juga mengatakan, perempuan tersebut diduga meninggal karena dibunuh, lalu dibuang dan dibungkus dalam karung.(ade)

Laporan RPG, Dumai









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook