Dua Kru Tugboat Tewas Diduga Menghirup Udara Beracun

Dumai | Sabtu, 29 April 2023 - 10:30 WIB

Dua Kru Tugboat Tewas Diduga Menghirup Udara Beracun
Tim Basarnas RB 218 Pekanbaru wilayah kerja Dumai melakukan evakuasi terhadap dua orang kru kapal tugboat BG Jeems Transfort yang tewas diduga karena menghirup udara beracun, Kamis (27/4/2023). (RPG)

DUMAI (RIAUPOS.CO) - KeCElakaan kerja kembali terjadi, dua orang kru kapal tugboat  BG Jeems Transfort yang sedang melakukan pekerjaan pembersihan kapal di Dermaga A Pelindo Dumai yakni Iskandar Rambe sebagai Chief Officer dan Fauzi Handoko sebagai anak buah kapal tewas. Diduga keduanya tewas setelah menghi­rup udara beracun di dalam palka kapal, Kamis (27/4) sekitar pukul 17.00 WIB. 

Iskandar dan Fauzi meregang nyawa setelah masuk ke dalam bagian tongkang tugboat yang 


membawa cangkang sawit sedang bersandar di Dermaga A Pelindo Dumai tersebut untuk melakukan pengecekan. 

Namun, lantaran menghirup udara beracun ditambah lagi  tidak adanya udara dari luar yang masuk membuat keduanya lemas dan terkapar dengan posisi yang berdekatan. 

Manager Umum PT Pelindo Dumai, Nirwan, Jumat (28/4) menyampaikan kronologis kejadian yang berlangsung, Kamis ( 27/4) sekitar pukul 16.20 WIB. 

Kejadian tersebut pertama kali diketahui setelah salah seorang rekan korban menyampaikan informasi dan laporan ke pos security Dermaga A bahwa ada dua orang rekannya  Iskandar Rambe sebagai Chief Officer dan Fauzi Handoko sebagai ABK  dalam kondisi pingsan di dalam palka atau mainhole kapal. 

"Begitu mendapat laporan, saat itu juga petugas jaga langsung menuju ke area kejadian untuk melakukan langkah-langkah penyelamatan,"ujar Nirwan. 

Selanjutnya, tenaga pengamanan beserta Tim HSSE SPMT langsung bertindak untuk menghubungi tim terkait mulai dari tim kesehatan pelabuhan dan juga Basarnas agar dapat dilakukan tindak lanjut proses evakuasinya. 

"Proses evakuasi mulai dilaksanakan  pukul 17.00 WIB oleh tim Basarnas RB 218 Pekanbaru dan kedua orang korban berhasil dievakuasi pada pukul 17.15 WIB, dan langsung dilarikan ke RSUD Dumai hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia,"ujarnya. 

Katanya lagi, keberadaan kedua orang atau kru kapal tersebut sedang melakukan cleaning mainhole dan itu atas kepentingan dan inisiatif mereka sendiri untuk melakukan pembersihan sampah yang ada pada main hold kapal tongkang tersebut. 

Informasinya yang berkembang di lapangan, pekerjaan yang dilakukan kedua korban tidak dilengkapi keselamatan di badan sesuai standar. Diduga pengerjaan tanpa ada pengawasan dari pihak nahkoda.(MX12/rpg/gem)
 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook