DUMAI (RIAUPOS.CO) -- Satreskrim Polres Dumai masih irit bicara terkait penangkapan diduga pelaku mutilasi VH (52). Kasat Reskrim Polres Dumai AKP Dani Andika mengatakan kasus tersebut masih dalam proses pemeriksaan lebih lanjut.
"Masih proses semua, nanti kalau ada perkembangan kami sampaikan," tutur AKP Dani Andika, Selasa (21/1).
Namun kendati masih terkesan tertutup fakta-fakta terkait dengan pelaku terus terungkap. Salah satunya yakni ada temuan diduga darah dan rambut korban yang berada di dalam mobil pelaku. Tidak hanya itu untuk memastikan darah dan rambut itu milik korban, petugas melakukan uji DNA.
"Saya ada diambil darah, katanya untuk di uji DNA, tapi belum dapat hasilnya seperti apa," ujar Lia Ibu korban kepada Riau Pos kemarin.
Ia juga mengaku melihat saat mobil tersebut digeledah ada darah dan rambut yang berada di bagian belakang mobil. "Proses selanjutnya kami serahkan kepada polisi, kami harap kepala anak kami bisa ditemukan," harapnya.
Sejak ditangkap pada 14 Januari 2020 lalu, pelaku memang tidak banyak bi-cara, bahkan saat jumpa pers pelaku hanya diam saja. Bahkan hingga saat ini pihak kepolisian belum berhasil menggali motif pelaku melakukan pembunuhan sadis terhadap Suci Fitria.
Seperti diketahui, ada beberapa fakta yang mengejutkan. Pelaku ternyata merupakan seorang pengemudi jasa online yang selama ini menjadi saksi pihak kepolisian dalam mengungkapkan kasus pembunuhan yang terjadi sekitar 9 bulan lalu itu. VH selama ini diketahui cukup kooperatif memberikan informasi kepada pihak kepolisian. Bahkan pihak kepolisian sempat membuat sketsa wajah seorang wanita yang disebut pelaku bersama korban saat pelaku menjemput korban di Hotel Red Planet, Pekanbaru.
Dengan sketsa tersebut pihak kepolisian berusaha mencari wanita yang mirip dengan gambar sketsa, namun tidak satu pun wanita yang mirip dengan gambar sketsa yang di buat berdasarkan keterangan VH. Ter- nyata itu hanya alibi pelaku saja. Wanita yang di sketsa tersebut tidak nyata, hanya khayalan pelaku saja.
Tidak hanya itu, fakta yang cukup mengejutkan juga ternyata pelaku sempat mendatangi rumah orang tua Suci Fitria yang berada di Jalan Taman Karya, Kecamatan Tampan, Pekanbaru pada 2 Desember 2019 lalu. Pelaku datang seolah-olah menceritakan kronologis bertemu dengan korban terakhir kali setelah mengantar korban ke tempat tujuan.
"Kami sampai sekarang benar-benar tidak menyangka, pembunuhan biadap itu ternyata pengemudi jasa online, saya pribadi meminta maaf juga kepada beberapa pihak yang selama ini kami curigai, mudah-mudahan motifnya segera terungkap," tutupnya.(hsb)