DUMAI (RIAUPOS.CO) - Pemerintah Kota (Pemko) Dumai meluncurkan aplikasi Si Kompang Merdu (Kolaborasi dalam Pembangunan untuk Merapikan Dumai), Jumat (13/10). Aplikasi ini bertujuan untuk pemerataan pembangunan dan mengakomodir usulan-usulan pembangunan masyarakat yang belum terakomodir dalam APBD Kota Dumai, namun sudah menjadi bagian dari dokumen rencana kerja pemerintah daerah.
Selain meluncurkan aplikasi Si Kompang Merdu, Pemko Dumai juga melakukan koordinasi dalam rangka percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem dan stunting atau tengkes.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Bappeda Litbang Dumai dan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) dilakukan penandatanganan komitmen oleh setiap OPD yang terlibat percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem dan stunting.
Wali Kota Dumai Paisal mengatakan, dengan telah diluncurkannnya Si Kompang Merdu diharapkan akan mewujudkan pembangunan yang merata di Kota Dumai yang tidak hanya fisik namun nonfisik.
”Saya sangat mengapresiasi hadirnya aplikasi Si Kompang Merdu yang bisa mewujudkan pembangunan merata di Kota Dumai, sekaligus bisa memetakan data stunting dan masyarakat miskin eksrem,” sebutnya.
Sementara, Kepala Bapeda Litbang Kota Dumai Budhi Hasnul mengatakan, aplikasi Si Kompang Merdu ini merupakan kolaborasi atau kerja sama antara pemerintah daerah dengan stakeholder nonpemerintah daerah yang bertujuan untuk mengakomodir usulan-usulan pembangunan masyarakat yang belum terakomodir dalam APBD Kota Dumai, namun sudah menjadi bagian dari dokumen rencana kerja pemerintah daerah.
”Dalam aplikasi ini telah diinput usulan prioritas masyarakat dalam musrenbang yang telah ditetapkan dalam RKPD, namun belum dianggarkan dalam APBD, dengan berbasis data geospasial, antara lain, usulan fisik prasarana, seperti usulan pembangunan jalan, drainase, sedangan usulan nonfisik, bisa seperti pelatihan tenaga kerja, pengentasan kemiskinan, beasiswa, bantuan untuk anak stunting dan lain-lain,” terangnya.
Budhi mengaku, Si Kompang Merdu akan menjadi guidance bagi stakeholder terkait karena dalam aplikasi telah menyediakan data prioritas pembangunan yang diusulkan masyarakat.
Dikatakannya, data penduduk miskin atau miskin ekstrem diperlukan untuk diintervensi sesuai dengan karakteristik masing-masing. Sedangkan data anak tengkes atau keluarga berisiko tengkes yang perlu dibantu diharapkan bantuan bisa lebih tepat sasaran dan merata.
”Di samping menyediakan pilihan kegiatan hasil musrenbang yang dapat diambil oleh stakeholder sebagai CSR, sistem informasi di aplikasi Si Kompang Merdu juga menyediakan form inputan laporan CSR yang telah dilaksanakan oleh stakeholder, sehingga Pemerintah Kota Dumai dapat mempublikasikan kepada masyarakat peran serta yang telah dilakukan oleh badan usaha dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di Kota Dumai,” pungkasnya.
Kegiatan ditutup dengan penandatanganan komitmen bersama oleh Wali Kota Dumai dengan pihak-pihak yang tergabung dalam Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kota Dumai.(mx12/rpg)