DUMAI (RIAUPOS.CO)- Proyek air minum menjadi salah satu program prioritas Pemerintah Kota Dumai guna memenuhi kebutuhan akan air minum bagi warga Dumai. Ada tiga proyek besar Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang tengah dijalankan di Kota Dumai.
Pertama, IPA yang dibangun melalui sistem Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), yaitu Kerja Sama Operasi (KSO) antara PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan PT Adaro Tirta Mandiri Kapasitas 450 LPD (liter per detik). Kedua, IPA bantuan Bank Dunia/Nasional Urban Water Supply Project (NUWSP) Kapasitas 50 LPD, dan terakhir adalah SPAM Regional Durolis (Dumai, Rokan Hilir dan Bengkalis) Kapasitas 150 LPD.
SPAM Durolis akan memanfaatkan sumber air dari Sungai Rokan Kabupaten Rokan Hilir. Sedangkan SPAM KPBU dan NUWSP memanfaatkan sumber air di Sungai Masjid Kota Dumai.
Sekretaris Daerah (Sekda) Dumai H Indra Gunawan mengatakan, IPA yang dibangun melalui sistem Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), yaitu Kerja Sama Operasi (KSO) antara PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan PT Adaro Tirta Mandiri saat ini telah beroperasi 50 LPD.
"Sejak November 2020, IPA KSO antara PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan PT Adaro Tirta Mandiri telah beroperasi 50 LPD dan saat ini sedang melaksanakan pembangunan tahap I B 200 LPD dari keseluruhan total 450 LPD yang akan dibangun sampai tahun 2024,” kata Sekda, H Indra Gunawan saat menyampaikan sambutannya pada acara peresmian IPA NUWSP kapasitas 50 LPD di Bukit Timah, Kamis (30/9) kemarin.
Selain itu, IPA SPAM NUWSP Bantuan Bank Dunia kapasitas 50 LPD sudah rampung dan telah diresmikan oleh Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR RI untuk segera dialirkan kepada masyarakat Dumai. Juga akan mendapatkan air curah dari SPAM regional Durolis pada tahun 2022 sebanyak 150 LPD.
"Ketiga pembangunan IPA tersebut, baik itu SPAM KPBU, SPAM NUWSP dan SPAM Durolis telah kami bagi zonanya dan akan kami sinergiskan dan integrasikan ketiga SPAM tersebut sehingga bisa maksimal melayani kebutuhan air minum bagi masyarakat Dumai," harapnya.
Lebih lanjut dikatakan Sekda, bahwa cakupan pelayanan jaringan perpipaan Kota Dumai saat ini masih rendah baru 2.600 SR (sambungan rumah) yaitu sekitar 4 persen dan Pemerintah Kota Dumai telah menargetkan cakupan pelayanan jaringan perpipaan sampai dengan tahun 2024 adalah 36 persen jaringan perpipaan yaitu lebih kurang 25.000 SR.
"Hal ini merupakan PR besar bagi Pemerintah Kota Dumai dan kami mohon bantuannya baik dari Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat serta Bank Dunia untuk mewujudkan target tesebut,” bebernya.
Diberitakan sebelumnya, Kamis, 30 September 2021, Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR RI, Diana Kusumastuti meresmikan SPAM NUWSP Bantuan Bank Dunia kapasitas 50 LPD di Bukit Timah Kecamatan Dumai Selatan Kota Dumai.
Pemerintah Kota Dumai sangat berterima kasih kepada Dirjen Cipta Karya dan semua pihak yang membantu atas terwujudnya IPA SPAM NUWSP kapasitas 50 LPD dengan teknologi nano filter pertama di Indonesia.
IPA NUWSP menelan anggaran sebesar Rp36 miliar, dan menjadi proyek SPAM pertama di Indonesia yang menggunakan nano filter atau hollow fiber nano filter (HFNF) untuk pengendalian mutu air minum sebagai upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Proses penyaringan air menggunakan nano filter telah menggunakan sistem komputerisasi untuk menghasilkan output air minum yang berkualitas, airnya sangat jernih, dan tidak berbau.
Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR RI, Diana Kusumastuti saat memberikan sambutan mengatakan, IPA bantuan Bank Dunia/Nasional Urban Water Supply Project (NUWSP) kapasitas 50 LPD akan menjadi pioner sebagai kota pertama di Indonesia yang menggunakan tekhnologi nano filter untuk menghasilkan air berkualitas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Proyek tersebut dilaksanakan Balai Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi Riau dengan sistem multi years 2020 sampai 2021 total anggaran 36 miliar lebih.
Kegiatan ini diharapkan menghasilkan outcam pencapaian kecukupan air minum bagi warga Dumai. "Harapan kami dari 50 LPD agar dapat ditingkatkan lagi," ucapnya.
Nano filter, merupakan teknologi baru dan baru diaplikasikan di Dumai untuk menghasilkan air minum sesuai standar Permenkes. "Semoga bisa ditularkan ke kota lainnya,"harapnya lagi.(mx12/rpg)