DUMAI (RIAUPOS.CO) -- Masyarakat Kota Dumai heboh dengan aksi begal yang terjadi di Kelurahan Purnama, Kecamatan Dumai Barat tepatnya di sekitar la- pangan sepak bola atau kebun ubi, Senin (6/1) sekitar pukul 06.30 WIB.
Aksi begal itu juga heboh di media sosial (medsos) yang menyebutkan telah terjadi aksi begal yang dialami seorang wanita saat melintas di lokasi kejadian. Salah satunya di grup Facebook Gerakan Cinta Dumai. Salah satu komentar dari pemilik akun Nur- yana menyebutkan jika korban merupakan tetangga yang tinggal di Jalan Teratai. Pada postingan tersebut, ia menyebutkan korban bernama Sri Banun. "Hondanya hancur, itu tetangga saya, dia bawa uang Rp10 juta dalam jok Honda, habis diambil sama begalnya," tulis Nuryana dalam kolom komentar grup Gerakan Cinta Dumai.
Informasi yang berhasil dihimpunan, memang benar korban dike- tahui bernama Sri Banun warga Jalan Teratai. Seorang ibu rumah tangga yang berumur sekitar 51 tahun.
Kejadian diperkirakan terjadi, Senin (6/1) sekitar pukul 03.30 WIB. Korban saat itu mengantarkan anaknya yang bekerja di Pelabuhan Bandar Sri Junjungan. Namun nahas ketika pulang melewati Jalan Cut Nyak Dien, tiba-tiba datang seorang pria tidak dikenal mengendarai sepeda motor mendekati korban dan langsung menarik jaket korban.
Ketika itu korban langsung terjatuh, merasa takut korban langsung berusaha menyelamatkan diri dengan cara sembunyi di dekat semak dan pohon di pinggir jalan. Tidak lama kemudian ada warga yang menolong korban dan diantar pulang. Ternyata setelah dicek uang korban di dalam jok motor sebanyak Rp10 juta sudah tidak ada.
Kapolres Dumai AKBP Andri Ananta Yudhistira dikonfirmasi melalui Kasat Reskrim Polres Dumai AKP Dhani Andika mengaku menerima informasi adanya dugaan aksi pembegalan yang terjadi di Kelurahan Purnama itu.
"Korban begal belum melapor ke Reskim, meskipun begitu kita tetap melakukan penyelidikan terkait dugaan aksi begal dengan TKP Purnama," katanya, Senin (6/1). Diakuinya, kawasan yang diduga menjadi TKP aksi begal tersebut sudah dilihat, memang kawasan tersebut sangat minim penerangan bahkan tidak ada sama sekali penerangan di kawasan tersebut.
Untuk itulah, tambahnya, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak pemerintah dalam hal ini kecamatan dengan membuat surat untuk ditunjukan ke kecamatan dan Pemko Dumai, terkait dengan pengadaan lampu jalan yang sangat diperlukan oleh masyarakat dan pengendara yang melintas.
"Memang sangat gelap sekali kalau malam hari, apa lagi kawasanya sepi dan banyak pohon, tentunya membuat pelaku tindak kejahatan semakin leluasa melancarkan aksinya," imbuhnya.
Ia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melintasi jalanan yang sepi dan gelap, terutama di tengah malam terlebih perem- puan yang menjadi sasaran utama para pelaku tindak kejahatan.
Jika memang harus melintasi jalan yang gelap dan sepi, usahakan membawa rekan, sehingga bisa lebih aman, dan pelaku juga akan berpikir panjang untuk me- lancarkan aksinya jika pengendara tidak sendirian.
"Kita sangat berharap masyarakat bisa melaporkan segala bentuk tindak kejahatan yang dialaminya kepada pihak polisi, dan kita minta kepada Pemko Dumai, untuk segera memasang lampu penerangan jalan di kawasan diduga kerap terjadi aksi begal," tutupnya.(ade)
Laporan HASANAL BULKIAH, Dumai