Tiga Kecamatan Direndam Banjir Rob

Dumai | Jumat, 05 November 2021 - 09:45 WIB

Tiga Kecamatan Direndam Banjir Rob
Banjir rob atau air laut pasang yang naik ke permukaan hingga merendam sejumlah permukiman warga dan ruas jalan di Kota Dumai sejak Rabu hingga Kamis (4/11/2021) . (MX12/RPG/RIAUPOS.CO)

DUMAI (RIAUPOS.CO) - Belum selesai permasalahan banjir yang menggenangi Lima Kelurahan di Kecamatan Dumai Selatan dan Dumai Kota akibat tingginya curah hujan, kini banjir kembali melanda Kota Dumai.

Banjir yang berlangsung selama dua hari, 3-4 November kali ini merupakan banjir rob atau air laut pasang yang naik ke permukaan hingga merendam sejumlah permukiman warga dan ruas jalan di Kota Dumai sejak subuh hari hingga siang ini.


Banjir rob melanda sebagian wilayah di tiga Kecamatan, seperti di Kecamatan Dumai Barat, Kecamatan Dumai Kota dan sebagian wilayah di Kecamatan Dumai Selatan.

Pantauan di lapangan, banjir rob menggenangi  jalan-jalan protokol di Kota Dumai, ketinggian air hingga betis orang dewasa.

Jalan-jalan protokol yang terendam air pasang rob seperti Jalan Hasanudin, Jalan Cempedak, Jalan Sultan Syarif Kasim, Jalan Jeruk, Jalan Nangka, Jalan Sidorejo dan jalan lainnya.

Selain menggenangi badan jalan, banjir rob juga masuk ke permukiman warga yang memang bisa dikatakan sudah menjadi langganan banjir air pasang.

Sumarti warga Jalan Cempedak, Kelurahaan Rimba Sekampung , Kecamatan Dumai Kota mengatakan, pasang keling sudah terjadi mulai Rabu subuh kemarin, namun hari ini lebih tinggi dari kemarin.

"Hari ini air yang naik lebih tinggi dibandingkan kemarin. Selain menggenangi badan jalan, banjir air rob juga menggenangi rumah kami,"kata Marti.

Dirinya mengaku, pasang keling ini bisa dikatakan paling besar di tahun ini dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

"Air mulai naik subuh sekira pukul 04.00 WIB dan masuk ke dalam rumah sehingga memenuhi isi rumah saya beserta warga lainnya harus meletakkan barang-barang ke tempat yang lebih tinggi,” kata Sumarti.

Di permukiman kami ini airnya cepat naik, tapi lambat turun (surut) bahkan untuk surut memerlukan waktu 8 sampai 10 jam," katanya.

"Belum air yang naik di pagi hari surut tapi air di malam hari sudah naik lagi jadi kami bingung kapan mau membersihkan rumah,"keluh Marti.

Pantauan di lapangan, terlihat sejumlah kendaraan mogok dan terpaksa didorong setelah pengendara nekat menerobos air yang menggenangi sejumlah jalan protokol di Kota Dumai. Sementara untuk ketinggian air pasang rob kali ini berpariasi hingga mencapai betis orang dewasa.(mx12/lim)

Laporan RPG, Dumai

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook