UNTUK PERKUAT CADANGAN BERAS NASIONAL

9.800 Ton Beras Impor Masuk ke Dumai

Dumai | Selasa, 03 Januari 2023 - 11:01 WIB

9.800 Ton Beras Impor Masuk ke Dumai
Sejumlah pekerja memindahkan 4.800 ton beras asal Myanmar yang masuk dari Pelabuhan Indonesia Kota Dumai ke Gudang Bulog, Senin (2/1/2023). (MX12/RPG)

DUMAI (RIAUPOS.CO) -  Memperkuat cadangan beras secara nasional, pemerintah Indonesia memasok kebutuhan beras dari negara Myanmar dan Thailand yang di antaranya masuk melalui Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Dumai, Senin (2/1).

Sebanyak 4.800 ton beras impor dari negara Myanmar masuk melalui Kota Dumai untuk memperkuat cadangan beras pemerintah dikelola Perum Bulog Wilayah Riau Kepri.


Pengangkutan beras impor Myanmar menggunakan Kapal Aaiphuong berbendera Vietnam ini mulai melakukan pembongkaran dengan disaksikan Kepala  Bulog Riau Kepri, Basirun dan Pemimpin Cabang Bulog Dumai, Faisal.

Basirun mengatakan, kebijakan membuka kembali keran impor beras ini karena semakin menipisnya beras cadangan pemerintah secara nasional, dan belum panen persawahan padi di sejumlah daerah di tanah air.

Keran impor lewat pelabuhan Dumai ini, lanjut Basirun, terakhir dilakukan pada 2018 silam. Secara nasional Pemerintah RI targetkan impor beras sebanyak 500 ribu ton melalui sejumlah pintu masuk. ''Melalui Pelabuhan Dumai rencana akan dilakukan dua kali pengiriman, yaitu hari ini 4.800 ton beras Myanmar dan kedua nanti di tanggal 5 Januari 2023 sebanyak 5.000 ton beras impor asal Thailand,'' katanya.  Dijelaskan, memasuki awal tahun 2023, stok beras CBP Bulog Riau Kepri juga me­ngalami kondisi menipis, yaitu hanya sekitar 6 ribuan ton pada akhir 2022.

Stok terbatas ini dikhawatirkan bisa menganggu beras CBP pemerintah untuk stabilisasi harga, kebutuhan pemerintah daerah dan dukungan ketika ada situasi bencana alam.

Setelah masuknya 9.800 ton beras impor asal Myanmar dan Thailand ini, tentunya akan memperkuat stok untuk ketahanan pangan dan bisa mencukupi kebutuhan beras pemerintah hingga enam bulan ke depan.

''Beras dibongkar selanjutnya disimpan di gudang dan di­salurkan ke beberapa daerah di Riau dan Kepri. Cadangan kita akan semakin aman guna kebutuhan melakukan operasi pasar, untuk bencana alam dan memenuhi permintaan pemerintah daerah,'' terangnya lagi.

Lebih lanjut dijelaskanya, untuk kapasitas gudang Bulog Dumai, sekitar 15 ribu ton, dan untuk gudang Dumai, sisa beras yang ada itu sekitar 300 ton, dan saat ini akan masuk 9.800 ton beras impor.

Basirun mengaku,  kualitas beras impor ini merupakan kualitas premium, dan sangat sangat layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat, dengan tingkat kerusakan atau broken biji beras di bawah 5 persen.

''Jadi kualitas premium ini sangat layak konsumsi, impor beras ini juga bertujuan untuk mengendalikan harga pasar, disaat harga beras mengalami kenaikan, dan beras impor dari  Myanmar dan Thailad ini juga untuk memperkuat cadangan beras pemerintah dikelola Perum Bulog Wilayah Riau Kepri,'' pungkasnya.(MX12/egp)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook