DUMAI (RIAUPOS.CO) - Pemerintah Kota Dumai terus melaksanakan kegiatan sekolah dengan sistem pembelajaran tatap muka, meski disadari Covid-19 masih belum hilang di Kota Dumai.
Dengan mengoptimalkan vaksinasi terhadap pelajar dan guru serta menerapkan protokol kesehatan ketat hingga saat ini proses belajar mengajar dengan tatap muka berjalan lancar dan sesuai harapan.
Hingga saat ini belum ditemukan claster Covid-19 di dunia pendidikan Kota Dumai.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Dumai, Yusmanidar mengungkapkan, bahwa sejauh ini aktivitas belajar mengajar, atau belajar tatap muka terbatas masih berjalan lancar.
Ia menambahkan, sejauh ini tidak ada klaster dari dunia pendidikan yang ada di Kota Dumai, walaupun begitu, pihaknya meminta kepada pihak sekolah untuk tetap mengetatkan protokol kesehatan. "Memang kami mendengar di Pekanbaru ada klaster dari pendidikan, yakni dari Pesantren, alhamdulillah di Dumai belum ditemukan, dan kita berharap jangan sampai ada," katanya, Rabu (1/12).
Yusmanidar mengaku, bahwa saat ini anak-anak sedang melaksanakan ujian akhir semester, dan Ia sudah mengintruksikan kepada sekolah-sekolah di bawah Disdikbud Dumai untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.
Pihaknya telah mengizinkan semua Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Dumai melaksanakan pembelajaran tatap muka," kata Yusmanidar.
Dirinya menuturkan, ada 109 Sekolah Dasar dan 39 SMP semuanya sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka sesuai dengan Surat Edaran Wali Kota Dumai, tentang pedoman PPKM bagi sektor Pendidikan, Pelaku Usaha dan Kegiatan Masyarakat.
"Sejauh ini belum ada laporan terkait penyebaran Covid 19 di dunia pendidikan yang ada di Kota Dumai, semoga saja tidak sampai ada, agar proses belajar mengajar bisa tetap berjalan," imbuhnya.
Yusmanidar mengaku, agar proses belajar tatap muka bisa kembali normal, pihaknya terus melakukan vaksinasi kepada pelajar, hal tersebut dilakukan untuk membentuk herd immunity di dunia pendidikan Kota Dumai.
"Alhamdulillah sudah lebih 50 persen pelajar usia 12 tahun sudah divaksin, dan kami terus berkoordinasi kepada dinas terkait termasuk besinergi dengan pihak Polri untuk mempercepat herd immunity pada pelajar di Kota Dumai," sebutnya.
"Kendalanya, masih banyak orang tua atau wali murid khawatir anaknya demam akibat efek dari vaksin Covid-19," sebutnya.
Diakuinya, bahwa langkah yang dilakukan agar pelajar bisa tervaksin seluruhnya, yakni Kepala Sekolah dan guru, pihak kepolisian dan Satgas Covid-19 Kota Dumai terus melakukan pendekatan kepada orang tua murid.
"Komunikasi dan pendekatan terus kami lakukan agar para orang tua setuju anaknya divaksin Covid-19. Sebab jika sudah terbentuk herd immunity, maka untuk pembelajaran tatap muka dapat dilaksanakan seperti biasa, termasuk bisa melaksanakan kegiatan olahraga dan ekstra kurikuler," pungkasnya.(mx12/lim)
Laporan RPG, Dumai